Page 203 - Buku 9
P. 203
baga-lembaga internasional, mempunyai tradisi yang kuat
dalam menerapkan pendekatan politik dalam pendampin-
gan.
Pendampingan yang lebih kokoh dan berkelan-
jutan jika dilakukan dari dalam secara emansipatif
oleh aktor-aktor lokal. Pendampingan secara fasilitatif
dibutuhkan untuk katalisasi dan akselerasi. Namun proses
ini harus berbatas, tidak boleh berlangsung berkelanjutan
bertahun-tahun, sebab akan menimbulkan ketergantun-
gan yang tidak produktif. Selama proses pendampingan,
pendekatan fasilitatif itu harus mampu menumbuhkan kad-
er-kader lokal yang piawai tentang ihwal desa, dan mereka
lah yang akan melanjutkan pendampingan secara emansi-
patoris. Mereka memiliki spirit voluntaris, tetapi sebagai
bentuk apreseasi, tidak ada salahnya kalau pemerintah desa
mengalokasikan insentif untuk para kader lokal itu.
Pendampingan melakukan intervensi secara
utuh untuk memperkuat village driven develop-
ment dan mewujudkan desa sebagai self governing
community yang maju, kuat, mandiri dan demokra-
tis. Beragam aktor desa serta isu-isu pemerintahan dan
pembangunan desa bukanlah segmentasi yang berdiri
sendiri (cerai berai), tetapi semuanya terikat dan terkonsol-
idasi dalam sistem desa. Sistem desa yang dimaksud ada-
lah kewenangan desa, tata pemerintahan desa, serta peren-
canaan dan penganggaran desa yang semuanya mengarah
pada pembangunan desa untuk kesejahteraan warga. Baik
kepentingan, tema pembangunan, aset lokal, beragam aktor
202 REGULASI BARU,DESA BARU

