Page 86 - Buku 9
P. 86

Tradisi berdesa mengandung unsur bermasyarakat dan
            bernegara di ranah desa. Desa menjadi wadah kolektif da-
            lam bernegara dan bermasyarakat. Pertama, desa menjadi
            basis identitas dan basis sosial atau menjadi basis memupuk
            modal sosial, yakni memupuk tradisi solidaritas, kerjasama,
            swadaya, gotong royong secara inklusif yang melampaui ba-
            tas-batas eksklusif seperti kekerabatan, suku, agama, aliran
            atau sejenisnya. Kedua, desa memiliki kekuasaan dan ber-
            pemerintahan, yang di dalamnya mengandung otoritas (ke-
            wenangan) dan akuntabilitas untuk mengatur dan mengu-
            rus kepentingan masyarakat setempat. Ketika mandat dari
            rakyat koheren dengan  otoritas dan akuntabilitas, maka
            legitimasi  dan kepercayaan akan  menguat. Desa mampu
            menjalankan fungsi proteksi dan distribusi pelayanan dasar
            kepada warga masyarakat.

               Kewenangan asal-usul dan kewenangan lokal dalam UU
            Desa merupakan  instrumen penting  untuk melembaga-
            kan  masyarakat/tradisi  berdesa. Melalui  kewenangan itu
            desa mempunyai otoritas dan akuntabilitas mengatur dan
            mengurus  barang-barang publik  untuk pelayanan  kepada
            kepentingan masyarakat setempat. APBDesa digunakan un-
            tuk membiayai kewenangan yang direncanakan. Sebaliknya
            masyarakat  juga membiasakan  diri untuk memanfaatkan
            desa sebagai representasi negara yang mengatur dan men-
            gurus mereka, bukan hanya sebatas terlibat dalam pemili-
            han kepala desa, bukan juga hanya mengurus administrasi,
            tetapi  yang lebih  penting  adalah memanfaatkan desa se-
            bagai institusi yang melayani kepentingan mereka.




            IDE, MISI DAN SEMANGAT UU DESA                          85
   81   82   83   84   85   86   87   88   89   90   91