Page 84 - Buku 9
P. 84

kaum marginal lainnya. Ketiganya juga miskin jaringan so-
            sial yang berorientasi keluar (outward looking).
               Sebagai  pelaksanaan atas  UU  No. 5/1979  pemerintah
            membentuk sejumlah lembaga kemasyarakatan desa yang
            bersifat seragam dan serentak di seluruh desa.  Ada Lemba-
            ga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD) sebagai pengganti
            Lembaga Sosial Desa (LSD),  PKK untuk mewadahi kegiatan
            kaum perempuan, Karang Taruna  untuk mewadahi  kaum
            pemuda, sampai Rukun Warga (RW) dan Rukun Tetangga
            (RT).  Dalam literatur ilmu politik, sejumlah  lembaga ke-
            masyarakatan itu disebut sebagai institusi korporatis, yakni
            institusi bentukan negara  yang bersifat tunggal dan serag-
            am, yang  mempunyai  tiga  fungsi:  (a) sebagai  alat  kontrol
            negara terhadap berbagai segmen masyarakat; (b) sebagai
            kepanjangan tangan negara untuk melayani masyarakat
            karena  keterbatasan kemampuan negara;  dan (c) sebagai
            wadah penyaluran kepentingan dan aktivitas berbagai seg-
            men masyarakat. PKK, misalnya, dari dulu sampai sekarang
            tetap  eksis, sebagai  organisasi  korporatis yang  hirarkhis
            dari  tim penggerak PKK Pusat yang dipimpin oleh Isteri
            Menteri  Dalam Negeri,  kemudian turun ke PKK  Provinsi
            yang dipimpin oleh isteri Gubernur, PKK Kabupaten/Kota
            yang dipimpin oleh isteri Bupati/Walikota, PKK Kecamatan
            dipimpin oleh isteri Camat, dan sampai PKK Desa yang dip-
            impin oleh isteri Kepala Desa.
               Keempat, institusi sipil yang dibangun oleh kemandi-
            rian dan emansipasi warga secara kolektif. Dalam institusi
            atau desa ini, pengaruh adat, kekerabatan, agama dan bi-



            IDE, MISI DAN SEMANGAT UU DESA                          83
   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88   89