Page 15 - ASAM BASA E-MODUL FIX
P. 15

B. IDENTIFIKASI ASAM BASA






          3. Cara Mengidentifikasi Asam–Basa menggunakan Indikator Asam-Basa

                 Selain kertas lakmus, kita juga dapat menggunakan larutan indiktor asam basa untuk

          membedakan asam dan basa. Apakah larutan indikator asam basa? larutan indikator asam

          basa adalah zat kimia yang mempunyai warna berbeda dalam larutan asam dan larutan basa.
          Sifat itulah yang menyebabkan indikator asam basa dapat digunakan untuk mengidentifikasi

          sifat asam dan sifat basa.

                 Ada  beberapa  jenis  indikator  asam  basa,  diantaranya  fenolfthalein,  metil  orange,
          bromtimol  biru,  metil  ungu,  bromokresol  ungu,  fenol  merah,  dan  timolfthalein.  Jika  kita

          meneteskan larutan asam basa kedalam larutan indikator tersebut, kita akan melihat peru-

          bahan warna larutan indikator. Bagaimana perubahan warna yang dihasilkan indikator – indi-

          kator tersebut dalam larutan asam dan basa? Perhatikan tabel berikut !

                             Indikator                 Perubahan warna                 Trayek pH
                         Metil jingga (MO)               Merah - kuning                 3,1 – 4,4

                        Metil merah (MM)                 Merah – kuning                 4,4 – 6,2
                              Lakmus                      Merah - biru                  4,5 – 8,3
                      Bromtimol biru (BTB)                Kuning - biru                 6,0 – 7,6
                                                     Tak berwarna – merah
                         Fenolftalein (PP)                                             8,3 – 10,0
                                                              ungu


                              Tabel 1.4 Trayek perubahan warna dari berbagai indikator


                 Dalam identifikasi larutan menggunakan indikator asam-basa, larutan indikator cukup

          ditambahkan  sebanyak  2-3  tetes  saja  ke  dalam  larutan  analit.  Perubahan  warna  yang

          dihasilkan indikator asam-basa bergantung pada pH. Contohnya: indikator metil jingga yang

          mempunyai trayek pH: 3,1 – 4,4 dengan perubahan warna dari merah ke kuning. Oleh karena
          itu, indikator metil jingga tersebut akan berwarna merah jika diteteskan pada larutan yang

          mempunyai pH ? 3,1 dan akan memberikan warna kuning jika diteteskan pada larutan yang

          mempunyai pH > 4,4. Pada pH antara 3,1 – 4,4 warna metil jingga adalah campuran antara

          merah dan kuning, yaitu jingga. Begitu pula dengan indikator-indikator lainnya.
                                                                                     (Unggul Sudarmo, 2014)
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20