Page 70 - MALIN KUNDANG
P. 70
bambu tidak menyadari bahwa ia telah ditipu si kancil. "Kau mau pergi kemana, Cil?",
Tanya harimau. "Aku mau minum dulu, tenggorokanku kering karena kebanyakan meniup
seuling," jawab si kancil. "Masa aku harus belajar sendiri?", tanya harimau lagi. "Aku pergi
tidak lama, nanti waktu aku kembali, kau harus sudah bisa meniupnya ya, jawab si kancil
sambil pergi meninggalkan harimau.
Setelah si kancil pergi, angin bertiup semilir-semilir dan semakin lama semakin kencang.
Batang-batang pohon bambu menjadi saling bergesekan dan berderit-derit. "Hore aku
bisa!", seru harimau bersemangat. Karena terlalu bersemangat meniup, lidah harimau
menjadi terjepit di antara batang bambu. Ia berteriak kesakitan dan segera menarik
lidahnya dari jepitan batang bambu. "Wah ternyata aku telah ditipu lagi oleh si kancil,
betapa bodohnya aku ini!, pasti bunyi berderit-derit itu suara batang bambu yang
bergesekan. "Grr, benar-benar keterlaluan, kalau ketemu nanti akan ku hajar si kancil",
kata harimau.
Setelah lelah mencari si kancil, akhirnya harimau
beristirahat di bawah pohon. Angin berhembus kembali.
Kriet..kriet..kriet membuat batang-batang bambu saling
bergesekan dan berderit-derit. Hal ini membuat amarah
harimau sedikit reda. Ia jadi mengantuk dan akhirnya
tertidur. Dalam tidurnya ia bermimpi dapat meniup
seruling asli. Membuat para binatang menari dan
menyanyi.
PAMAN GOBER DAN IKAN AJAIB
Suatu hari Paman Gober pergi ke Klub Milioner, tempat ia
biasa berkumpul bersama teman-temannya. Sesampainya
disana, ia melihat pengumuman perlombaan memancing
untuk anggota klub dengan hadiah sepatu ladam dari emas.
"Wah, perlombaan yang hebat!, Aku akan ikut serta", kata
Paman Gober.
Paman Gober segera berangkat ke pelabuhan. Ia
menyewa perahu motor dan kail. Dalam waktu singkat,
Paman Gober berhasil mendapatkan seekor ikan yang
sangat besar. Tapi, tiba-tiba ikan itu bisa berbicara.
"Kumohon, lemparkan aku ke laut lagi", kata ikan
tersebut. "Kalau kau melepaskan aku, aku akan
mengabulkan semua permintaanmu", kata ikan itu lagi. Paman
Gober berpikir, "Ikan yang bisa berbicara pasti ikan ajaib dan barangkali ikan ini memang
benar-benar dapat mewujudkan apa yang paling kuinginkan." Paman Gober akhirnya
meminta agar gudang uangnya dipenuhi dengan uang. "Kau akan mendapatkan apa yang kau
inginkan, pulang dan lihatlah gudang uangmu sekarang. Setelah melemparkan ikan itu ke