Page 71 - MALIN KUNDANG
P. 71
laut lagi, ia segera pulang dengan tergesa-gesa.
Ternyata benar, gudang uangnya sudah penuh. Penuh dengan logam emas sampai
menyentuh langit-langit ruangan. Paman Gober melompat-lompat kegirangan. Tetapi Ia
segera berpikir dan berkata pada dirinya sendiri, "seekor ikan yang dapat memenuhi
lumbung pasti dapat melakukan hal lain yang lebih hebat, Aku terlalu cepat
melepaskannya".
Paman Gober segera kembali ke pelabuhan. Sesampainya di tengah laut ia memanggil ikan
ajaib tersebut. "Oh ikan," panggilnya. "Aku ingin mengatakan sesuatu padamu." "Apalagi?
Bukankah gudang uangmu sudah penuh?", Tanya si ikan ajaib. "Benar", jawab Paman Gober.
"Tetapi aku meminta kebaikan hatimu, bisakah aku mendapatkan sebuah Istana?,
sepertinya tidak pantas jika aku mempunyai banyak uang tetapi masih tinggal dirumah tua
saat ini", ujar Paman Gober". "Baiklah, sekarang kau akan memiliki sebuah Istana yang
bagus, pulang dan lihatlah", ujar ikan sambil berenang ke laut lagi.
Setelah sampai di rumah, rumah Paman Gober sudah hilang. Di tempat itu sekarang
berdiri Istana yang sangat indah dan megah. Pintunya terbuat dari emas dan lantainya
dari marmer. Selama hampir satu jam Paman Gober bergembira dan bangga pada dirinya
sendiri. Ia merasa masih tidak puas. "Karena aku mempunyai sebuah istana, seharusnya
aku menjadi seorang raja dan duduk di singgasana dengan memakai mahkota emas",
pikirnya. "Paman Gober, mungkin Paman sudah gila!!", kata Donal. Paman Gober tidak
perduli, karena pikirannya hanya harta terus, ia segera pergi ke pelabuhan untuk menemui
ikan ajaib lagi. "Apalagi sekarang?, apa Istana itu kurang bagus?", tanya sang ikan ajaib.
"Istana itu indah sekali, Istana itu cocok untuk tempat tinggal seorang raja, karena itu
aku ingin menjadi raja, ujar Paman Gober." "Tidak masuk akal!", kata si ikan. "Begitukah
ucapan terima kasihmu setelah aku melepaskan dan membiarkanmu pergi!?" "Baiklah",
kata ikan itu. "Aku akan mengabulkan permintaanmu kali ini, berusahalah menjadi raja
yang baik", lanjutnya. Ketika sampai
di Istananya, banyak pelayan yang menyambut dan
memberi hormat kepada Paman Gober. Di ujung ruangan
terdapat sebuah singgasana dan sebuah mahkota dari
emas. Tidak berapa lama setelah menikmati menjadi raja,
Paman Gober kembali berpikir, mungkin seorang raja
tidak cukup berharga. Ia ingin menjadi seorang Kaisar
untuk seluruh dunia. Sehingga tidak ada seorangpun yang
akan menertawakanku.
Paman Gober kembali menemui Ikan ajaib. Setelah ia memanggil-manggil, ikan ajaib itu
muncul menyembulkan kepalanya. "Apa lagi sekarang ?", Tanya si ikan. "Menjadi seorang
raja tidaklah cukup hebat bagiku," kata Paman Gober. "Aku ingin menjadi Kaisar Agung",
lanjutnya. "Apakah ketamakanmu tidak ada akhirnya?" Tanya si ikan lagi. "Sekarang aku
tahu kekuatan ajaib ini tidak cukup membuat orang tamak sepertimu merasa puas dan
bahagia, pulanglah dan sekarang kau harus berbahagia dengan apa yang kau miliki seperti
ketika belum bertemu denganku", kata Ikan sambil pergi meninggalkan Paman Gober.
Paman Gober pulang kembali. Ia tidak menemui Istananya, begitu pula singgasana dan