Page 2 - contoh
P. 2
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kimia merupakan salah satu cabang ilmu sains yang di dalamnya
mempelajari mengenai materi, susunan atau struktur suatu materi, sifat, serta reaksi
dan energi yang terlibat di dalamnya (Rosa, 2015). Pada pokok bahasan mata
pelajaran kimia terdapat materi dengan konsep yang bersifat abstrak dan konkrit.
Untuk materi dengan konsep abstrak biasanya dipelajari melalui teori-teori yang
didapat dari ilmuan terdahulu, sedangkan untuk materi dengan konsep yang konkrit
biasanya dipelajari melalui teori ilmuan terdahulu dan praktik yang dapat peserta
didik lakukan di laboratorium.
Berkaitan dengan materi dengan konsep konkrit, proses belajar untuk
mendapatkan pengetahuan didapat melalui sebuah praktikum atau riset. Hal ini
sejalan dengan kurikulum 2013 yang menerapkan konsep Student Centered
Learning sehingga peserta didik harus lebih aktif dalam belajar sedangkan guru
hanya sebagai fasilitator. Dalam kurikulum 2013 peserta didik dituntut melalui
beberapa proses secara aktif mencari, mengolah, mengkonstruksi, dan menerapkan
pengetahuan(Carlucy dkk, 2018). Salah satu bentuk penerapan konsep Student
Centered Learning adalah dengan mengajak peserta didik melakukan sebuah
percobaan atau praktikum. Dengan melakukan kegiatan praktikum peserta didik
mampu mengasah keterampilan afektif dan psikomotornya yang mana dalam hal
ini dapat dituangkan dalam keterampilan proses dengan metode ilmiah.
Berdasarkan observasi yang dilakukan di SMA Negeri 8 Kota Bengkulu dan
wawancara dengan guru kimia, ditemukan fakta bahwa tidak terlaksananya
praktikum pada beberapa materi kimia dengan pokok bahasan yang memiliki
kegiatan praktikum. Penyebab dari tidak terlaksananya praktikum ini ialah karena
guru tidak memiliki cukup waktu karena harus mengejar target untuk
menyelesaikan materi yang sudah tersusun pada silabus, sarana dan prasarana
laboratorium yang tidak memadai serta harga bahan-bahan yang mahal dan
keterbatasan alat.
Salah satu materi kimia yang tidak terlaksana kegiatan praktikumnya adalah
materi titrasi asam basa. Berdasarkan kompetensi dasar yang dikeluarkan
Permendikbud nomor 37 tahun 2018, kompetensi dasar materi titrasi asam basa
berada pada KD 3.13 yang berbunyi “menentukan konsentrasil arutan asam atau
basa berdasarkan data titrasi asam basa” sedangkan kompetensi dasar untuk
keterampilan berada pada KD 4.13 yang berbunyi “merancang, melakukan dan
menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan titrasi asam basa”. Berdasarkan
KD 3.13 dan KD 4.13 tersebut tujuan pembelajaran yang dapat dirumuskan adalah
pesertadidik dapat menentukan konsentrasi larutan asam atau basa berdasarkan data
titrasi asam basa dan dapat merancang, melakukan dan menyimpulkan serta
menyajikan hasil percobaan titrasi asam basa. Untuk dapat melakukan titrasi asam
basa, peserta didik harus melakukan kegiatan praktikum. Dengan begitu sekolah