Page 133 - BUKU KIMIA KELAS XI PJBL
P. 133

Tidak  semua  sinar  matahari  yang  dipantulkan  oleh  partikel-partikel  koloid

                    frekuensinya sama. Sinar putih matahari merupakan campuran bermacam frekuensi sinar

                    tampak dari yang terendah (merah), oranye, kuning, hijau, biru, hingga frekuensi tertinggi
                    violet. Intensitas sinar matahari yang dihamburkan oleh partikel-partikel koloid bermacam-

                    macam. Frekuensi sinar biru hingga violet merupakan sinar yang frekuensinya paling intens
                    dihamburkan sehingga pada siang hari, langit cerah berwarna biru. Pada saat matahari akan

                    terbenam (juga sewaktu akan terbit), frekuensi sinar biru tidak dihamburkan secara baik
                    oleh partikel-partikel koloid, tetapi warna oranye dan merah lebih dominan dihamburkan.

                    4. Penjernihan Air

                            Sulitnya mendapatkan air bersih secara alami  menjadikan orang berusaha untuk
                    mengubah air kotor yang sering mengandung partikel-partikel koloid (misalnya air sungai)

                    menjadi  air  bersih.  Pemisahan  partikel-partikel  koloid  tersebut  dilakukan  dengan  cara
                    koagulasi,  yaitu  dengan  penambahan  partikel  sol  pembawa  muatan  negatif  misalnya

                    tawas/alum. KAI(SO4)2 (kalium aluminium sulfat).

                            Pada saat tawas ditambahkan ke dalam air, terbentuklah endapan gelatin aluminium
                    hidroksida hidrat (floks) yang bermuatan positif

                                                   3+
                                                 Al + 3H2O  → AI(OH)3 + 3H     +
                                                                 +                    +
                                         AI(OH)3 + 4 H2O +  3H  →   AI(OH)3(H2O) 4
                            Muatan positif floks menarik partikel sol yang bermuatan negatif membentuk suatu

                    koagulan dan mengendap. Sebagian tawas yang tidak larut dalam air mengendap sebagai
                    AI(OH)3, yang dapar mengurung koloid dan membawanya mengendap (umumnya paling

                    efisien). Keuntungan lain terjadinya flokulasi, antara lain zat warna, sedikit fosfat dan ion-

                    ion logam ikut terendapkan bersama floks-floks AI(OH)3.
                            Efek  flokulasi  tidak  dapat  berlangsung  baik  pada  air  yang  banyak  mengandung

                    kadar  aluminium  tinggi.  Mengapa? Perairan  yang mengandung kadar aluminium tinggi
                    mengakibatkan perairan bersifat asam sesuai reaksi hidrolisis berikut.

                              3+
                                                                  +
                            Al (aq) + 3H2O(l) ⇌ AI(OH)3(s) + 3H  (aq) (berakibat bersifat asam)
                            Pembentukan AI(OH)3 perlu pH 6-8








                                                                                                                128

                                                                                                                  7
   128   129   130   131   132   133   134   135   136   137   138