Page 45 - SMP_Legenda Condet
P. 45

perlawanannya  dengan  syarat  seluruh  anggota
            pasukannya dibebaskan dan tidak dikejar-kejar lagi. Ia

            bertekuk lutut pada Kompeni demi menyelamatkan sisa-
            sisa  anak  buahnya  yang  sudah  tidak  berdaya  beserta

            keluarganya.
                 Ketika mendengar kabar bahwa Bupati Blora telah

            mengirimkan  pasukannya  di  bawah  kepemimpinan
            Ki  Demang  Waru,  pihak  Naya  Gimbal  sebenarnya

            menyayangkan, tetapi ia tiada merasa takut dan gentar.
            Bahkan, pantang  mundur  setapak  pun.  Kedudukan

            mereka telah bergeser ke arah barat dari Desa Tuyuan
            dan Desa Pesanggrahan.

                 Ketika  tengah  bergerak,  pasukan  Naya  Gimbal
            bertemu dengan pasukan Ki Demang Waru. Terjadilah

            pertempuran sengit yang memakan waktu agak lama dan
            memakan banyak korban dari kedua belah pihak. Dalam

            pertempuran  kali  ini  Naya  Gimbal  dapat  berhadapan
            langsung dengan Ki Demang Waru. Pada saat mereka

            berhadapan muka, Naya Gimbal berkata seperti ini.
                 “Kami  tidak  memusuhi  kalian,  tetapi  memerangi

            Kompeni.  Akan  tetapi,  kalian  bertempur  berhadapan
            dengan  kami?  Bukankah  engkau  sendiri  masih  ingat

            bahwa Pangeran Diponegoro adalah guru kita?”


                                           37
   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50