Page 48 - SMP_Legenda Condet
P. 48

Ketika mendengar bujukan itu, Naya Gimbal agak
            marah berkata, “Tidak, aku tidak sudi, Demang Waru.

            Engkaulah  satu-satunya  orang  yang  menghalang-
            halangi.  Itu  berarti  engkau  sendiri  berpihak  kepada

            Kompeni.”
                 Ki  Demang  Waru  lalu  menyanggah  tuduhan

            tersebut, “Seperti halnya kamu, aku pun tidak berpihak
            kepada Kompeni. Hanya lain caraku dengan caramu.”

                 “Bohong, mana buktinya kalau memang demikian?”
            Ki  Demang  Waru  menyakinkan  lagi,  “Kalau  kamu  tak

            percaya kepadaku, bunuh saja aku!”
                 Karena      geram     dan    marah,     Naya     Gimbal

            mengayunkan senjata gada ke arah Ki Demang Waru.
            Akan  tetapi,  Naya  Gimbal  menjadi  heran  karena

            ternyata  senjata  gada  itu  lenyap,  tiada  berbekas.
            Kemudian ia mengundurkan diri dari tempat tersebut.

            Sementara itu, Ki Demang Waru berdiri terpaku saja,
            tiada bergerak sedikit pun.

                 Peristiwa  hilangnya  gada  Ki  Demang  Waru
            membekas  menjadi  sebuah  desa  yang  disebut  Desa

            Gada. Habis rasa kagumnya, Ki Demang Waru kembali
            ke Kabupaten Rembang untuk melaporkan kejadian itu

            kepada sang Bupati. Dalam laporannya kepada bupati,


                                         40
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53