Page 47 - SMP_Legenda Condet
P. 47

karena keduanya sama-sama sakti dan tidak mempan
            senjata.  Terkenang  akan  perjuangan  mereka  dahulu

            bersama  Pangeran  Diponegoro,  KI  Demang  Waru
            menghentikan perlawanan.

                 Kemudian,  Ki  Demang  Waru  menyambung  lagi,
            “Sudahlah,  janganlah  marah.  Aku memang  menyalahi

            kesetiaan  terhadap  guru.  Oleh  karena  itu,  ambillah
            senjata gadaku ini sebagai taruhan nyawaku. Bunuhlah

            diriku dengan gadaku ini!”
                 Ki Demang Waru menyadari kesalahannya. Untuk

            menebus  kesalahannya  itu,  ia  meminta  Naya  Gimbal
            untuk  mengambil  senjata  kesaktiannya,  yaitu  gada.

            Selain itu, tak ada senjata yang mempan melukainya.
            Gada itulah yang dapat mengakhiri perang tanding dua

            saudara seperguruan itu.
                 Terperanjatlah  Naya  Gimbal.  Tak  sampai  hati  ia

            membunuh  temannya  sendiri.  Permintaan  Ki  Demang
            Waru  itu  tentu  sangat  berat  bagi  Naya  Gimbal

            mengingat  mereka  adalah  saudara  seperguruan.  Ki
            Demang Waru membujuk lagi, “Naya Gimbal, sekarang

            belum waktunya untuk mengusir Kompeni dari bumi kita
            ini. Apabila tak mau mengerti, berarti kamu menyiksa

            temanmu sendiri. Kembalilah ke tempatmu!”


                                           39
   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52