Page 63 - PADB Katolik IX BS isi.indd
P. 63
sibuk untuk menata desanya dengan lebih baik, menyiapkan
upacara penyambutan dan segala macamnya. Panitia sudah
merencanakan dengan matang tentang bagaimana nantinya
upacara penyambutannya, mulai dari tari-tarian dan kata
sambutan serta akan diiringi dengan apa saja, itu semua sudah
direncanakan oleh panitia.
Sampailah pada hari yang telah dinantikan itu, semua panitia
mempersiapkan diri untuk menyambut tamu kehormatan yaitu
bapak Menteri Dalam Negeri, IJ. Kasimo. Mereka memperkirakan
bahwa pak menteri akan datang dengan menggunakan
mobil mewah bersama dengan rombongannya yang juga
menggunakan mobil. Setelah panitia menunggu cukup lama,
mereka belum juga melihat rombongan bapak menteri datang ke
desa mereka. Mereka mulai gelisah apabila rombongan bapak
menteri terhambat atau terlambat.
Mereka begitu serius memperhatikan apakah rombongan
mobil pak menteri datang, sehingga mereka tidak menyadari ada
sebuah delman yang melintas di tempat itu dan turunlah seorang
bapak dengan pakaian jawa lengkap dengan blangkonnya dan
langsung menuju pada ruang pertemuan. Tidak ada seorang
pun yang memperhatikan bapak yang baru turun tersebut.
Akhirnya bapak itu duduk di kursi yang dipersiapkan untuk
acara pertemuan namun diberitahu oleh panitia kalau tempat
itu untuk tamu kehormatan. Bapak itu tidak boleh duduk disitu.
Akhirnya sang bapak duduk di kursi yang bagian belakang.
Karena acara belum segera dimulai, bertanyalah bapak itu
kepada salah satu panitia disitu kapan acaranya dimulai. Panitia
tersebut menjawab ”Nanti. Masih menunggu pak menteri.” lalu
sang bapak itu berkata, ”Sayalah menteri yang kalian tunggu.”
Akhirnya panitia penyambutan menjadi kalang kabut karena
orang tua yang berpakaian sederhana itu ternyata adalah bapak
menteri yang mereka tunggu.
Sumber: Bintang Nusantara dkk, 2011, Membangun Komunitas Murid Yesus IX,
Kanisius, Yogyakarta, hal 87-88.
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 57