Page 68 - PADB Katolik IX BS isi.indd
P. 68
komitmennya kepada Tuhan, ia pun mulai mengajar geografi
dan katekisasi pada St. Mary’s High School di Kalkuta. Pada
tahun 1944, ia menjadi kepala sekolah St. Mary.
Akan tetapi, kesehatannya memburuk. Ia menderita
TBC sehingga tidak bisa lagi mengajar. Untuk memulihkan
kesehatannya, ia pun dikirim ke Darjeeling.
Dalam kereta api yang tengah melaju menuju Darjeeling,
Suster Teresa mendapat panggilan yang berikut dari Tuhan;
sebuah panggilan di antara banyak panggilan lain. Kala itu, ia
merasakan belas kasih bagi banyak jiwa, sebagaimana
dirasakan oleh Kristus sendiri, merasuk dalam hatinya. Hal ini
kemudian menjadi kekuatan yang
mendorong segenap hidupnya. Saat
itu, 10 September 1946, disebut
sebagai “Hari Penuh Inspirasi” oleh
Bunda Teresa. Selama berbulan-bulan,
ia mendapatkan sebuah visi bagaimana
Kristus menyatakan kepedihan kaum
miskin yang ditolak, bagaimana Kristus
menangisi mereka yang menolak Dia,
bagaimana Ia ingin mereka
Sumber: Dokumen Kemendikbud mengasihi-Nya.
Gambar 3.1 Pada tahun 1948, pihak Vatikan
mengizinkan Suster Teresa untuk meninggalkan ordonya dan
memulai pelayanannya di bawah Keuskupan Kalkuta. Dan pada
17 Agustus 1948, untuk pertama
kalinya ia memakai pakaian
putih yang dilengkapi dengan
kain sari bergaris biru.
Ia memulai pelayanannya
dengan membuka sebuah
sekolah pada 21 Desember
1948 di lingkungan yang kumuh.
Karena tidak memiliki dana,
ia membuka sekolah terbuka,
di sebuah taman. Selain itu,
berbekal pengetahuan medis,
ia juga membawa anak-anak
Sumber: Dokumen Kemendikbud
yang sakit ke rumahnya dan
Gambar 3.2
merawat mereka.
62 Kelas IX SMP