Page 43 - Parpol: Kaya Uang, Miskin Ideologi
P. 43
siaga bencana per Nov 2017 s/d Maret 2018. Kesiapsiagaan bencana dilakukan salah
satunya dengan mengadakan simulasi evakuasi keadaan darurat di imogiri dan
Klitren. Perkembangan cuaca ekstrem yang ditandai dengan hujan badai di hampir
semua daerah di Jogja sejak 28 Nov 2017 pagi telah mengakibatkan 114 titik
terdampak parah pada malam hari itu. Pada tanggal 29 Nov 2017 pagi status
kebencanaan di Kab Bantul dan Gunung Kidul dinaikkan menjadi darurat bencana.
Aliansi Jogja Sehati terbentuk dengan didukung berbagai elemen organisasi
masyarakat sipil untuk melakukanrespon tanggap darurat di DIY. Pada malam hari
tanggal 29 Nov 2017 teridentifikasi kerusakan yang berkembang sangat cepat oleh
BPBD DIY dari 114 titik menjadi 1.118 (seribu seratusdelapan belas) titik terdampak
parah dan mengakibatkan sekurangnya 5 jembatan putus dan puluhan Jembatan
tersumbat. Pada tanggal 1 Des 2017 pagi berdasar kajian penilaian cepat kerusakan
dan kehilangan di DIY serta ancaman bencana cuaca ekstrem maka
Gubernur DIY menetapkan DIY dalam keadaan darurat bencana 1-14 Des
2017. Dalam masa tanggapdaruratini BPBD memiliki slogan “JogjaTangguh” untuk
menyelamatkan dan menghadapi bencana. Sabtu tanggal 2 Desember 2017 telah
digelar rapat koordinasi PB yang melibatkan berbagai pihak. Perkembangan situasi
DIY juga didukung dengan kepedulian Bapak Presiden Jokowi yang dijadwalkan
hadir pada hari Sabtu, 9 Des 2017 di Bantul dan GunungKidul. Aliansi Jogja Sehati
diharapkan terlibat aktif untuk melakukan pemetaan lebih detail terhadap 1.118 titik
terdampak di DIY yang cukup parah, membuat agenda aksi bersama dalam koordinasi
BPBD. Sehubungan dengan hal tersebut maka melalui rapat koordinasi PB tanggal 4
Des 2017 jam 15.00 - 18.00 Aliansi Jogja Sehati memutuskan untuk : 1. Berpartisipasi
dalam pemetaan 1.118 titik sesuai potensi dan kemampuan Aliansi melalui
elemennya. Pemetaan itu mencakup data geografis letak daerah terdampak (dusun,
desa, kec dan titik koordinatnya), gambaran kerusakan/kerugian, dan data populasi
terdampak di lokasi tsb.
2. Berpartisipasi aktif untuk menyusun serta menjalankan respondan pemulihan
dengan agenda aksi bersama di bawah koordinasi BPBD DIY.
3. Berkemitraan dengan berbagai pihak baik pemerintah, masyarakat sipil, swasta,
POLRI dan TNI namun tetap kritis konstruktif dan berpihak pada masyarakat paling
lemah terdampak bencana
4. Mendukung gerakan “JogjaTangguh” secara proaktif dan partisipatif. Berkaitan
dengan hal di atas maka Aliansi Jogja Sehati menetapkan :1. Masa tanggap darurat 1
42