Page 7 - 1130-SMP-Ratna-Komala-dan-Rumbia-Ajaib-Sj-Fiks
P. 7

telah berkumpul di sini. Rakyatku bekerjalah lebih giat di tahun

            mendatang  supaya  hasil  yang  kita  peroleh semakin  melimpah
            sehingga  kita  makin  sejahtera.”  Rakyat  senang  mendengarkan
            wejangan  raja.  Mereka  bertepuk  tangan  membenarkan  nasihat
            raja.

                Waktu  terus  berjalan  dan beberapa minggu kemudian
            terdengar berita bahwa Maharaja Bikramasakti sakit keras.

                Menjelang berakhirnya, raja berpesan kepada anaknya, “Ayah
            berharap kau tabah menghadapi kepergian Ayah. Tugas Ayah di
            dunia ini telah  selesai, berarti kau harus mampu menggantikan
            ayah kelak.”


                Tidak lupa baginda menitipkan istri dan Ratna Komala kepada
            Johan Syah.

                “Beberapa saat kemudian, baginda menghembuskan napas
            yang terakhir dengan mengucap asma Allah, Allah hu Akbar diiringi
            ucapan serentak “Innalillahi wa innailaihi rajiun” dari semua yang
            berada di dekat pembaringan baginda.


                Masa berkabung berlalu setelah empat puluh hari wafatnya
            raja.

                Para punggawa kembali bekerja seperti sedia kala.

                Tiga bulan  kemudian, permaisuri  pun jatuh sakit, tidak

            berselera makan. Tubuh permaisuri kembali panas karena tidak
            makan  satu  hari semalam.  Kedua  anaknya  sudah berupaya
            membujuk  ibunya agar mau makan barang sedikit. Anggota
            keluarga  dan  para  santri ikut  berdoa dan  berzikir hingga


                                          2
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12