Page 11 - 1130-SMP-Ratna-Komala-dan-Rumbia-Ajaib-Sj-Fiks
P. 11

berkeliling negeri sambil mengumkan berita gembira itu. Petani
            yang  sedang berladang  tertawa  riang mendengar berita  itu.
            Mereka  mengucap  syukur    alhamdullilah,  dan  berharap  agar
            kepemimpinan Raja  Johan Syah sama  baiknya  dengan ayahnya.
            Para pemuda berinisyatif makan bersama.

                    “Oh, ya, ya, setuju, siapa yang mau ikut?” Mereka dengan
            gembira mendatangi kedai  Mbok Inem.


                    Perempuan pemilik kedai itu kebingungan, “Ada apa ini?”
            sapanya.

                    Mereka  segera  menjawab,  “Wah,  Mbok  Nem  di  dapur
            terus sehingga    tidak  mendengar berita  bahwa  raja  kita  sudah
            dinobatkan, Raja Johan Syah, Putra Raja Bikrama Sakti.”


                    Perempuan itu segera menjawab, “Oooo, pantas ..., tadi saya
            mendengar suara gong bertalu-talu tapi tidak tahu pengumuman
            apa. Saya kira ada pertunjukan wayang.” Dengan senang hati
            Mbok Inem melayani para petani itu. Mereka memesan nasi rames
            lengkap dan air kelapa muda.

                    Setelah peristiwa penobatan,  rakyat  kembali  bekerja
            keras seperti sedia kala agar  hasil pertanian mereka senantiasa
            meningkat. Raja Johan  Syah pun melakukan tugas seperti  yang
            pernah dikerjakan  oleh ayahnya  Raja  Bikramasakti.  Selama
            beberapa hari raja muda itu didamping paman perdana menteri
            melakukan  pembenahan  tugas  di    lingkup  istana.  Mereka
            mendengarkan keluhan para pejabat selama melaksanakan tugas.

            Dengan cermat, cerdas, dan bijak Johan Syah mempertimbangkan
            dan memecahkan masalah itu bersama perdana menteri. Pesan
            Johan Syah kepada rakyatnya, “Paman, jangan ragu melaporkan


                                          6
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16