Page 9 - 1130-SMP-Ratna-Komala-dan-Rumbia-Ajaib-Sj-Fiks
P. 9

Petualangan Johan Syah





                    Sudah tiga  bulan  lamanya  Putri Sinar Bulan mangkat.
            Namun,  Ratna  Komala  masih diselimuti kesedihan. Ia  menjadi
            pemurung dan sangat takut kehilangan kakaknya. Melihat gelagat
            seperti itu Johan Syah membangun sebuah sanggar sebagai tempat
            para  kaum  muda  berkreasi. Selain  digunakan  sebagai tempat
            belajar  mengaji bersama kawan-kawannya, Ratna  Komala  pun
            dapat menyalurkan bakat kesenian, seperti bermain gamelan dan
            menari bahkan,  berlatih  ilmu  kanuragan. Ratna  Komala  sangat
            cerdas dan cepat memahami setiap pelajaran itu.


                    “Apa jadinya kalau Kakanda Johan Syah tidak mendirikan
            sanggar ini?” gumam Ratna Komala. “Sepeninggal ayahanda dan
            ibunda, semangat hidupku seolah redup. Ibarat sebatang pohon
            akar  sudah  tercerabut  dari  tanah. Sanggar  ini  ternyata mampu
            membuka mataku bahwa dunia tidak seluas daun kelor,” demikian
            ucapan Ratna yang baru terbangun dari kesedihannya.

                    Dengan cerdas Ratna Komala  mampu  menyiasati masa
            depan hidupnya. Ratna  Komala  sangat menikmati kegiatan
            itu sehingga wajahnya tampak  berseri  karena tidak lagi selalu
            mengenang ayah dan ibunya. Ia bermanja-manja kepada emban
            pengasuhnya dan kepada istri  perdana menteri  yang sangat
            menyayanginya.


                    “Untung, ibunda perdana menteri selalu berada di dekatku
            sehingga aku merasa aman  dan bisa memanjakan  diri.”  Istri
            perdana menteri senyum haru sambil meraih dan memeluk gadis
            itu.

                                          4
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14