Page 16 - 1130-SMP-Ratna-Komala-dan-Rumbia-Ajaib-Sj-Fiks
P. 16

Perdana  menteri berujar,  “Sebenarnya  Paman  dan  Bibi
            sangat bimbang  melepasmu. Kami khawatir disalahkan oleh
            seluruh penghuni kerajaan ini dan dianggap  tidak  memberi
            nasihat serta mencegah kepergian kalian, Nak. Prasangka buruk
            itu  akan muncul  di kemudian hari jika  Ananda  mengalami  hal
            yang tidak kami inginkan.”


                    Pemuda itu tetap bersikeras ingin merantau  sehingga
            ia mencoba lagi memberi  penjelasan kepada perdana menteri
            Kerajaan Khairan Langkawi.

                    “Saya minta maaf sudah menyusahkan Paman dan selama
            ini mungkin  saya  terlalu  manja  karena semua keinginan  saya
            selalu Paman penuhi. Saya menyadari bahwa Paman telah menjadi
            pengganti  orang  tua  saya. Pengorbanan  Paman  dan Bibi untuk

            kami sangat besar. Saya dan adik saya tidak dapat melupakan budi
            baik Paman. Oleh karena itu, agar saya menjadi dewasa dan tidak
            cengeng, izinkan saya pergi mencari pengalaman di luar istana!
            Semoga pengalaman ini dapat saya petik sebagai bekal kelak di
            kemudian hari menjadi raja yang pinunjul.”

                    Perdana menteri mengusap kepala Raja Johan Syah dengan
            kasih yang tulus sambil memeluk dan mendoakan keselamatan
            anak  tersebut. Sambil  berpesan, ”Jangan lupa  bertakwa kepada
            Tuhan Yang Mahakuasa karena hanya Allah yang menjaga kita!”
            demikian pesan perdana menteri yang bijak itu.


                    Tiga hari kemudian, Raja Johan Syah pergi meninggalkan
            istana  bersama  tiga  orang  kawannya.  Mereka  adalah  Rahman,
            pemuda yang cerdas dan rajin bekerja, Bino sangat penyabar
            dan pandai memasak. Johan  Syah juga mengajak  Fudoli karena



                                         11
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21