Page 21 - 1130-SMP-Ratna-Komala-dan-Rumbia-Ajaib-Sj-Fiks
P. 21

harapan raja muda itu. Sekalipun dalam keadaan sulit, dia tetap

            mencoba untuk  tabah  menghadapi persoalannya. Ia berharap
            akan mendapat ilmu pertanian.

            Bahkan, Nakhoda Lela berjanji akan mengabdi kepada raja hingga
            akhir hidupnya. Perkataan  Nakhoda Lela sangat  mengejutkan
            kawan-kawannya. Hati mereka semakin tertekan mengikuti jejak
            raja muda itu, terutama Fudoli yang dianggap lebih tua. Ajakkannya
            untuk berdoa tidak pernah digubris. Johan Syah dianggap kurang
            hati-hati.

                    Gumam Fudoli, “Mengapa Johan Syah tidak mau berunding
            dahulu dengan kawan-kawannya? Aku merasa keberatan menjadi

            budak Digar Alam itu seumur hidup.”

                    Dengan  senang hati  Digar Alam  menerima harta  dan
            pengabdian  keempat  budak  itu  dan  memberi tugas  sebagai
            pemelihara kuda milik kerajaan. Namun,  yang menggembirakan
            Johan  Syah,  Raja  Digar  Alam  memberi  fasilitas  cukup,  yakni
            beberapa ekor kuda, lahan pertanian yang  luas untuk digarap,
            lengkap dengan peralatannya.


                    Johan Syah  dan  tiga  kawannya  berhasil  dalam  bercocok
            tanam.  Mereka  membuat  pupuk  tanaman  unggul  dengan  lebih
            baik  sehingga menghasilkan sayuran dan buah-buahan  yang
            manis rasanya. Kuda yang mereka pelihara pun tumbuh sehat.
            Keluarga raja dan rakyat di sekitarnya memuji hasil buahnya yang
            manis. Sementara itu, Raja  Bikrama Indra memprotes  ayahnya
            karena memberi tugas Nakhoda Lela Genta terlalu keras. Padahal,
            perangai Nakhoda  Lela sangat  halus dan tangannya seperti




                                         16
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26