Page 24 - 1130-SMP-Ratna-Komala-dan-Rumbia-Ajaib-Sj-Fiks
P. 24

Ratna Komala Membebaskan Johan Syah






                    Tujuh tahun kemudian, setelah Johan Syah pergi merantau,
            kini Ratna  Komala  telah berumur sembilan  belas  tahun.  Tubuh
            gadis itu tinggi semampai, berisi karena ia seorang pesilat yang
            tangguh.  Wajahnya tetap  cantik  dan kulitnya kuning langsat.
            Kepandaian bersilat itu masih dilengkapi dengan kemahirannya

            membaca ayat suci Alquran, suaranya merdu dan menggema ke
            seluruh penjuru kerajaan  sehingga memesona pendengarnya.
            Ratna Komala yang periang dan peramah disenangi setiap orang
            yang mengenalnya. Tawa dan candanya senantiasa membuat
            rindu  kawan karibnya. Namun, kali ini Ratna  Komala  terlihat
            murung, enggan berbicara.  Ia sedang berpuasa untuk meredam
            gejolak amarah dan rasa sedih di hatinya. Namun, dia tidak tahu
            akan  marah kepada  siapa  karena  kakaknya  sekian  lama  belum
            juga kembali.

                    “Wahai, Kakakku Johan, lupakah kau pada adikmu ini?
            Sudah lama  kita  berpisah, selamatkah kau  di sana?” demikian
            pikir Komala.


                    Istri  perdana menteri  sebagai pengasuhnya, diam-diam
            memperhatikan kegelisahan gadis cantik itu. Emban pun berpikir,
            “Apa gerangan yang membuat dia tidak mau makan selama tiga
            hari ini?”    Akhirnya,  istri  perdana  menteri baru  mengetahui
            bahwa gadis itu rindu kepada kakaknya, Johan Syah. Bibi Emban
            juga melapor kepada paman perdana menteri bahwa sang putri
            rindu kepada Johan Syah.



                                         19
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29