Page 22 - Buku Digital (HAKI)_Neat.
P. 22
Perjuangan Bung Tomo dalam Pertempuran Su rabaya
B. Peran Bung Tomo dalam Pertempuran Surabaya
1. Persiapan Bung Tomo dalam Menghadapi Ultimatum Inggris
Setelah pembentukan BPRI (Barisan
Pemberontak Rakyat Indonesia) pada tanggal
12 Oktober 1945 (Pratama & Sumarno, 2021:
1–10). Keesokan harinya Bung Tomo selaku
pimpinan memanggil anggota-anggota
BPRI berkumpul di Jalan Biliton No. 7. Beberapa
(Sumber: https://okezone.com) anggota baru hadir dalam pertemuan tersebut,
yaitu: Oesman, Subedjo, Suwardjo, dan Kandar. Acara pertemuan itu membahas
pembagian kerja. Oesman bertugas membakar semangat rakyat di kampung-kampung
menghadapi politik kolonial Belanda/Inggris di belakang kedok Serikat. Beberapa
kawan-kawan Bung Tomo lainnya ditempatkan di Karesidenan Jawa Timur untuk
mencetak kader-kader pimpinan pemberontak rakyat.
Adnan bertugas membentuk pasukan rakyat yang di Surabaya. Pasukan yang
terkumpul kurang lebih 360 orang, setelah itu semua pasukan diasramakan dan dilatih
perang di Jalan Tidar No. 91 di Gedung bekas pembuatan pakaian heiho yang memiliki
halaman luas, yang terdiri dari tenaga inti, antara lain: Soekadi, Soetopo, Tono,
Gombreng, Goemoen, Panoet, Niti, Madekam Sipin, Gatot, Sarian, Bambang, dan
Arsad. Kemudian di susunlah 3 pasukan dengan pelatih Soebejo. Hingga akhir Oktober
1945 BPRI beranggotakan kurang lebih 3000 orang ditambah Pasukan Berani Mati
sejumlah 40 orang.
Sumarno bertugas menggerakkan kekuatan para pegawai perkebunan dan
pabrik-pabrik bekas milik kaum penjajah. Hal ini dilakukan untuk dapat
mempergunakan tenaga para pegawai tersebut untuk membumihanguskan perkebunan-
perkebunan dan pabrik-pabrik itu jika Belanda kembali menduduki Indonesia. Apabila
perkebunan dan pabrik telah dibumihanguskan, maka jika dikemudian hari Belanda
berhasil kembali menduduki Indonesia tidak akan pernah bisa mengambil manfaat
sedikitpun atas perusahaan ataupun hasil rempah milik Indonesia untuk digunakan
sebagai alat menambah penghasilan ekonominya.
Abdullah dan pasukannya ditugaskan merebut kekuasaan atas pelabuhan-
pelabuhan yang ada di Jawa Timur dari tangan Jepang, terutama pangkalan angkatan
laut di Surabaya. Jika ditinjau dari manfaat pelabuhan merupakan tempat untuk
bersinggahnya kapal. Oleh karena itu, jika pihak Indonesia bisa menguasai pelabuhan-
14
Buku Sejarah Indonesia Kelas XI