Page 25 - E MODUL IPA IX2
P. 25
Dampak dari polusi udara terhadap kesehatan manusia dapat
menyebabkan penyakit atau gangguan pada sistem pernapasan, seperti
paru-paru. Namun tak hanya itu, bahaya polusi udara juga bisa berdampak
pada organ tubuh lain, berikut masing-masing penjelasannya.
1) Gangguan Mata
Efek polusi udara bagi kesehatan salah satunya berpengaruh pada mata.
Pasalnya, polusi udara dapat menyebabkan masalah pada mata orang yang
terpapar, seperti konjungtivitis, sindrom mata kering, bahkan glaukoma.
Untuk mencegah hal ini, gunakan kacamata atau pelindung mata ketika
menjalani aktivitas di luar, terutama di lingkungan dengan kualitas udara
yang buruk. Jika memiliki mata yang sensitif, usahakan untuk selalu
menyediakan obat tetes mata dan hindari menyentuh mata terlalu sering.
2) Batuk
Bahaya polusi udara berikutnya adalah dapat menyebabkan gangguan
pernapasan, sehingga memicu beberapa masalah kesehatan seperti mengi,
pilek, sesak napas, batuk-batuk, dan napas pendek. Batuk terjadi karena
adanya polutan yang masuk ke dalam sistem pernapasan bagian atas,
sehingga memicu respon tubuh untuk mengeluarkan partikel tersebut.
3) Penyakit Asma
Asma adalah peradangan paru kronis yang dapat mengakibatkan saluran
napas menyempit sehingga menimbulkan rasa sesak pada dada, mengi, dan
batuk-batuk. Kualitas udara yang buruk dapat menyebabkan serangan
asma lebih sering terjadi. Kondisi ini terbilang cukup serius, karena jika tidak
segera diatasi dapat berakibat fatal bahkan menyebabkan kematian.
4) Kanker Paru-Paru
Meski sering dikaitkan dengan kebiasaan merokok, kanker paru-paru juga
menjadi salah satu dampak polusi udara yang perlu diwaspadai. Hal ini bisa
terjadi akibat paparan debu dan partikel ozon yang terkandung dalam
polusi udara yang terjadi secara terus-menerus dalam jangka waktu yang
lama.
5) PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronik)
PPOK (penyakit paru obstruktif kronik) adalah jenis penyakit paru kronis
yang disebabkan oleh penyempitan saluran napas dalam jangka panjang.
PPOK bisa terjadi akibat tubuh sering menghirup polutan serta asap rokok
secara terus-menerus. PPOK bersifat progresif dan irreversibel,
gejala bersifat konstan berupa sesak napas, dan batuk yang
disertai dahak.
20