Page 3 - Kerajaan Kerajaan Islam di Indonesia
P. 3

S S e e k o l l a h     B h i i n n e e k a   –   P P I I     N a a g g o o y a     ( ( J J e e p a n g g )
                                                                  Sekolah Bhinneka – PPI Nagoya (Jepang)
                                                                                                   n
                                                                                                 p
                                                                                                  a
                                                                                k
                                                                              n
                                                                           h
                                                                            n
                                                                                 a
                                                                                    P
                                                                                             a
                                                                       a
                                                                     o
                                                                         B
                                                                        h
                                                                    k
                                                                                        N
                                                                                            y
                                                                  Sekolah Bhinneka  ––  PPI Nagoya (Jepang))
                                                                                     P
                          Pada  awalnya,  wilayah  kerajaan  Aceh  ini  hanya  mencakup  Banda  Aceh  dan  Aceh
                   Besar  yang  dipimpin  oleh  ayah  Ali  Mughayat  Syah.  Ketika  Mughayat  Syah  naih  tahta
                   menggantikan ayahnya, ia berhasil memperkuat kekuatan dan mempersatukan wilayah Aceh
                   dalam kekuasaannya, termasuk menaklukkan kerajaan Pasai. Saat itu, sekitar tahun 1511 M,
                   kerajaan-kerajaan kecil yang terdapat di Aceh dan pesisir timur Sumatera seperti Peurelak (di
                   Aceh Timur), Pedir (di Pidie), Daya (Aceh Barat Daya) dan Aru (di Sumatera Utara) sudah
                   berada  di  bawah  pengaruh  kolonial  Portugis.  Mughayat  Syah  dikenal  sangat  anti  pada
                   Portugis, karena itu, untuk menghambat pengaruh Portugis, kerajaan-kerajaan kecil tersebut
                   kemudian ia taklukkan dan masukkan ke dalam wilayah kerajaannya. Sejak saat itu, kerajaan
                   Aceh  lebih  dikenal  dengan  nama  Aceh  Darussalam  dengan  wilayah  yang  luas,  hasil  dari
                   penaklukan kerajaan-kerajaan kecil di sekitarnya.
                          Sejarah mencatat bahwa, usaha Mughayat Syah untuk mengusir Portugis dari seluruh
                   bumi  Aceh  dengan  menaklukkan  kerajaan  kerajaan  kecil  yang  sudah  berada  di  bawah
                   Portugis berjalan lancar. Secara berurutan, Portugis yang berada di daerah Daya ia gempur
                   dan  berhasil  ia  kalahkan.  Ketika  Portugis  mundur  ke  Pidie,  Mughayat  juga  menggempur
                   Pidie,  sehingga  Portugis  terpaksa  mundur  ke  Pasai.  Mughayat  kemudian  melanjutkan
                   gempurannya dan berhasil merebut benteng Portugis di Pasai. Dengan jatuhnya Pasai pada
                   tahun  1524  M,  ,  Aceh  Darussalam  menjadi  satu-satunya  kerajaan  yang  memiliki  pengaruh
                   besar di kawasan tersebut. Kemenangan yang berturut-turut ini membawa keuntungan yang
                   luar biasa, terutama dari aspek persenjataan. Portugis yang kewalahan menghadapi serangan
                   Aceh banyak meninggalkan persenjataan, karena memang tidak sempat mereka bawa dalam
                   gerak  mundur  pasukan.  Senjata-senjata  inilah  yang  digunakan  kembali  oleh  pasukan
                   Mughayat untuk menggempur Portugis.
                          Ketika benteng di Pasai telah dikuasai Aceh, Portugis mundur ke Peurelak. Namun,
                   pasukan Aceh tidak memberikan kesempatan sama sekali pada Portugis. Peurelak kemudian
                   juga diserang, sehingga Portugis mundur ke Aru. Tak berapa lama, Aru juga berhasil direbut
                   oleh Aceh hingga akhirnya Portugis mundur ke Malaka.




















                                                  Sultan Iskandar Muda

                         Dalam sejarahnya, Aceh Darussalam mencapai masa kejayaan di masa Sultan Iskandar
                   Muda  Johan  Pahlawan  Meukuta  Alam  (1590  1636).  Pada  masa  itu,  Aceh  merupakan  salah
                   satu pusat perdagangan yang sangat ramai di Asia Tenggara. Kerajaan Aceh pada masa itu
                   juga  memiliki  hubungan  diplomatik  dengan  dinasti  Usmani  di  Turki,  Inggris  dan  Belanda.
                   Pada  masa  Iskandar  Muda,  Aceh  pernah  mengirim  utusan  ke  Turki  Usmani  dengan
                   membawa  hadiah.  Kunjungan  ini  diterima  oleh  Khalifah  Turki  Usmani  dan  ia  mengirim
                   hadiah balasan berupa sebuah meriam dan penasehat militer untuk membantu memperkuat
                   angkatan perang Aceh. Wilayah kekuasaan Aceh mencapi Pariaman wilayah pesisir Sumatra
                   Barat, Perak diMalaka yang secara efektif bisa direbut dari portugis tahun 1575.







                   Kelas Flores: Kerajaan-Kerajaan Islam di Indonesia                                3
   1   2   3   4   5   6   7   8