Page 5 - Kerajaan Kerajaan Islam di Indonesia
P. 5

S S e e k o l l a h     B h i i n n e e k a   –   P P I I     N a a g g o o y a     ( ( J J e e p a n g g )
                                                                  Sekolah Bhinneka – PPI Nagoya (Jepang)
                                                                            n
                                                                              n
                                                                         B
                                                                           h
                                                                     o
                                                                    k
                                                                  Sekolah Bhinneka  ––  PPI Nagoya (Jepang))
                                                                       a
                                                                        h
                                                                                                   n
                                                                                    P
                                                                                     P
                                                                                k
                                                                                 a
                                                                                        N
                                                                                                 p
                                                                                                  a
                                                                                            y
                                                                                             a







                                                       Raden Patah

                         Raden Patah adalah raja  pertama Kerajaan Demak.  Ia memerintah dari tahun  1500-
                   1518. Pada masa pemerintahan agama Islam mengalami perkembangan pesat. Raden Patah
                   bergelar  Senopati  Jimbun  Ngabdurahman  Panembahan  Palembang  Sayidin  Panatagama.
                   Pengangkatan  Raden  Patah  sebagai  Raja  Demak  dipimpin  oleh  anggota  wali  lainnya.  Pada
                   masa  pemerintahannya,  wilayah  kerajaan  Demak  meliputi  daerah  Jepara,  Tuban,  Sedayu,
                   Palembang,  Jambi,  dan  beberapa  daerah  di  Kalimantan.  Pada  masa  pemerintahannya  juga
                   dibangun Masjid Agung Demak yang dibantu oleh para wali dan sunan sahabat Demak.
                         Pada masa Kerajaan Malaka jatuh ke tangan Portugis tahun 1511, Raden Patah merasa
                   berkewajiban  untuk  membantu.  Jatuhnya  kerajaan  Malaka  berarti  putusnya  jalur
                   perdagangan  nasional.  Untuk  itu,  ia  mengirimkan  putrannya,  Pati  Unus  untuk  menyerang
                   Portugis di Malaka. Namun, usaha itu tidak berhasil. Setelah Raden Patah wafat pada tahun
                   1518, ia digantikan oleh putranya Pati Unus. Pati Unus hanya memerintah tidak lebih dari
                   tiga tahun. Ia wafat tahun 1521 dalam usahanya mengusir Portugis dari kerajaan Malaka.
                         Saudaranya, Sultan Trenggono, akhirnya  menjadi  raja Demak ketiga dan  merupakan
                   raja Demak terbesar. Sultan Trenggono  berkuasa di kerajaan Demak dari tahun 1521-1546.
                   Sultan  Trenggono  dilantik  menjadi  raja  Demak  oleh  Sultan  Gunung  Jati.  Ia  memerintah
                   Demak dengan gelar Sultan Ahmad Abdul Arifin.
                         Pada  masa  pemerintahan  Sultan  Trenggono,  Kerajaan  Demak  mencapai  puncak
                   kejayaannya  dan  agama  Islam  berkembang  lebih  luas  lagi.  Sultan  Trenggono  mengirim
                   Fatahilallah ke Banten. Dalam perjalanannya ke Banten, Fatahillah singgah di Cirebon untuk
                   menemui  Syarif  Hidayatullah  atau  Sunan  Gunung  Jati.  Bersama-sama  dengan  pasukan
                   Kesultanan Cirebon, Fatahillah kemudian dapat menaklukan Banten dan Pajajaran.
                         Setelah  wafatnya  Sultan  Trenggono  pada  tahun  1546,  Kerajaan  Demak  mulai
                   mengalami kemunduran karena terjadinya perebutan kekuasaan. Perebutan tahta Kerajaan
                   Demak ini terjadi antara Sunan Prawoto dengan Arya Penangsang. Arya Penangsang adalah
                   Bupati Jipang (sekarang
                   Bojonegoro) yang merasa lebih berhak atas tahta Kerajaan Demak. Perebutan kekuasaan ini
                   berkembang  menjadi  konflik  berdarah  dengan  terbunuhnya  Sunan  Prawoto  oleh  Arya
                   Penangsang. Arya Penangsang juga membunuh adik Sunan Prawoto, yaitu Pangeran Hadiri.
                         Usaha Arya Penangsang menjadi Sultan Demak di halangi oleh Jaka Tingkir, menantu
                   Sultan Trenggono. Jaka Tingkir mendapat dukungan dari para tetua Demak, yaitu Ki Gede
                   Pemanahan  dan  Ki  Penjawi.  Konflik  berdarah  ini  akhirnya  berkembang  menjadi  Perang
                   Saudara. Dalam pertempuran ini, Arya Penagsang terbunuh sehingga tahta Kerajaan Demak
                   jatuh ke tangan Jaka Tingkir.
                         Jaka  Tingkir  menjadi  raja  Kerajaan  Demak  dengan  gelar  Sultan  Hadiwijya.  Ia
                   kemudian  memindahan  pusat  kerajaan  Demak  ke  daerah  Pajang.Walaupun  sebenarnya
                   sudah  menjadi  kerajaan  baru,  kerajaan  Pajang  masih  mengklaim  diri  sebagai  penerus
                   Kerajaan  Demak.  Sebagai  tanda  terima  kasih  kepada  Ki  Gede  Pemanahan  yang  telah
                   mendukungnya,  Sultan  Hadiwijaya  memberikan  sebuah  daerah  Perdikan  (otonom)  yang
                   disebut Mataram. Ki Gede Pemanahan kemudian menjadi penguasa Mataram dan di sebut Ki
                   Gede Mataram.


                   Kelas Flores: Kerajaan-Kerajaan Islam di Indonesia                                5
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10