Page 149 - E-BOOK_GAS_TURBINE_ENGINE
P. 149
Perlu diperhatikan: Selama perawatan, penyerap (desiccant) debu
harus selalu dimonitor, apabila desiccant sudah jenuh dan tidak dapat lagi
menyerap debu, maka desiccant harus segera diganti dengan yang baru.
Desiccant diperiksa setiap 2 minggu apabila pesawat terbang
ditempatkan di ruang terbuka dan 1 bulan sekali jika pesawat
ditempatkan di tempat yang tertutup. Preservation tidak harus dilakukan
kembali jika kelembaban udara dibawah 40%, namun jika lebih dari 40%,
maka harus dilakukan preservation kembali.
Apabila engine tidak dinyalakan lebih dari 90 hari, maka bisa
dilakukan engine oil preservation dengan cara:
a) Tutup shut off valve, kemudian engine di “start” tanpa ignition,
sampai tekanan oli naik dan Ng (N1) aktif.
b) Kuras oli dari tanki, accessories gear box dan propeller reduction
gear box.
c) Ketika lobang penguras sudah terbuka, engine di start kembali
sampai semua oli terkuras habis. Proses starting ini harus dilakukan
dalam waktu yang sesingkat mungkin, karena engine yang berputar
tanpa oli sangat berbahaya.
d) Lepaskan saringan oli.
e) Biarkan oli yang yang ada pada saringan menetes selama kurang
lebih 1,5 jam.
f) Pasang kembali saringan oli dan tutup semua lobang saluran penguras
oli.
g) Pindahkan wadah tempat penampungan oli.
h) Tutup semua lobang untuk menghindari benda asing atau uap air
masuk ke dalam.
i) Pasang penutup saluran oli, dan tulis tanggal perawatan.
j) Pasang alat pengukur kelembaban (humidity indicator).
Setelah memahami tentang preservation, sekarang kita akan belajar
bagaimana prosedur depreservation, yaitu:
SMK PENERBANGAN AERO DIRGANTARA
137