Page 12 - Buku Pedoman PKL Terpadu Polkesmas 2019
P. 12
sistem pendidikan tidak bisa berdiri sendiri, karena sistem pendidikan akan
memberikan input pada sistem kesehatan sebagai pengguna lulusan dengan
tingginya tuntutan akan kualitas tenaga kesehatan yang dihasilkan.
Untuk memahami konsep praktek kolaborasi antar profesi, lebih dahulu perlu
dipahami konsep interprofesionalism yaitu sebuah proses dimana beberapa
professional merencanakan, melaksanakan dan mengintegrasikan suatu
jawaban atau respon yang kohesif terhadap kebutuhan atau tuntutan klien,
keluarga atau masyarakat.
Proses ini melibatkan interaksi yang kontinyu berupa tukar menukar informasi
dan pengetahuan yang terorganisasi dalam memecahkan masalah secara
bersama dengan melibatkan partisipasi pasien, keluarga dan masyarakat.
Kondisi ini memerlukan adanya perubahan paradigma seperti nilai, code of
conduct (kode etik) dan cara bekerja yang spesifik antar profesi (D’Amour and
Oandasan, 2005).
c. Manfaat IPE-CP
1) Meningkatkan akses pada pelayanan kesehatan yang terkoordinir
2) Meningkatkan penggunaan tenaga spesialis yang tepat
3) Meningkatkan derajat kesehatan pasien dengan penyakit kronis
4) Meningkatkan keamanan pasien.
5) Menurunkan komplikasi pada pasien
6) Menurunkan lama rawat
7) Menurunkan konflik antar tim kesehatan
8) Menurunkan angka rawat di rumah sakit
9) Menurunkan kesalahan klinik atau mal praktek
10) Menurunkan angka kematian.
2. Metode Pembelajaran IPE-CP
a. Small Group Discussion (SGD) ; merupakan metode pembelajaran dimana
peserta mendiskusikan secara kritis dalam suatu kelompok kecil (5 – 10 orang
mahasiswa), kemudian mempresentasikan dan mendiskusikannya di
kelas/forum yang lebih besar
b. Problem Bassed Learning (PBL) ; merupakan metode belajar dimana peserta
melakukan penggalian / pencarian informasi (inquiry) serta memanfaatkan
informasi tersebut untuk memecahkan masalah faktual / yang di rancang oleh
fasilitatornya.
Buku Panduan PKL Terpadu dengan Konsep IPE-CP Page 6