Page 4 - BAB I - STOIKIOMETRI
P. 4
STOKIOMETRI
1. Hukum Dasar Ilmu Kimia
Stoikiometri adalah perhitungan kimia yang digunakan untuk menentukan,
perbandingan massa unsur dalam suatu senyawa, rumus empiris dan/atau rumus
molekul suatu senyawa dengan menggunakan konsep hukum-hukum dasar ilmu kimia
serta penggunaan konsep mol dalam menentukan produk yang dihasilkan maupun
reaktan yang bereaksi dari suatu suatu persamaan reaksi.
1.1 Hukum Proust (Hukum Perbandingan Tetap)
Hukum Proust menyatakan: “Perbandingan massa atau banyak atom unsur
penyusun suatu senyawa adalah tetap” . Perbandingan massa unsur H dan O pada
pembentukan air adalah 1:8. Sebaliknya jika air diuraikan kembali menjadi unsur H dan
O perbandingan massa unsur–unsurnya adalah tetap 1:8
1.2 Hukum Dalton (Hukum Perbandingan Lipat)
Hukum Dalton menyatakan : “Jika dua unsur atau lebih dapat membentuk lebih dari
satu macam senyawa, jika massa salah satu unsur tetap maka perbandingan massa unsur
lain dalam masing-masing senyawa adalah sebagai bilangan bulat dan sederhana”.
Misalkan Unsur A dan B membentuk dua macam senyawa yaitu; senyawa I dan II.
Senyawa I dibentuk oleh A = 50% dan B = 50% massa, sedang senyawa II dibentuk oleh A
= 60% dan B = 40% massa. Perbandingan massa unsur-unsur di dalam kedua senyawa
tersebut adalah sebagai bilangan bulat dan sederhana.
Senyawa I, Massa A : B = 50 : 50 = 1 : 1
Senyawa II, Massa A : B = 60 : 40 = 3 : 2
Jika massa A dibuat tetap, perbandingan massa B pada senyawa I dan II adalah 3:2.
Perbandingan 3:2 adalah bilangan bulat dan sederhana.
1.3 Hukum Lavoisier (Hukum Ketetapan Massa)
Hukum Lavoisier menyatakan : “Massa zat sebelum dan sesudah reaksi tetap sama”.
Perbandingan massa unsur H dan O dalam senyawa air adalah 1:8. Angka perbandingan
tersebut dapat diartikan bahwa satu satuan massa unsur H akan tepat bereaksi dengan
delapan satuan massa unsur O membentuk sembilan satuan massa air. Jika massa unsur
H dan O yang direaksikan tidak sesuai dengan perbandingan massanya, maka salah satu