Page 10 - Modul Daring Akuntansi Manajemen Sesi 7
P. 10
Utang dagang 20.220
Modal 32.350
Laba ditahan 1.569.884
Jumlah liabilitas dan ekuitas Rp 1.622.454
5.4 Anggaran untuk Pengukuran Kinerja
Anggaran dapat digunakan untuk perencanaan dan pengendalian. Dalam
perencanaan, perusahaan menyiapkan suatu anggaran induk berdasarkan perkiraan
terbaik mereka atas tingkat penjualan yang akan dicapai pada tahun berikutnya.
Namun, tingkat aktivitas aktual biasanya tidak sama dengan tingkat aktivitas yang
dianggarkan. Akibatnya, jumlah yang dianggarkan tidak dapat dibandingkan dengan
hasil aktual. Oleh karena itu, perusahaan dapat menyiapkan anggaran fleksibel untuk
evaluasi kinerja.
Anggaran induk pada bab ini adalah contoh dari anggaran statis, yaitu anggaran
untuk tingkat aktivitas tertentu. Sedangkan, anggaran fleksibel digunakan untuk
dibandingkan dan disesuaikan dengan tingkat aktivitas yang diharapkan, sehingga
angaran fleksibel dapat membantu manajer mengatasi ketidakpastian hasil keuangan
karena diukur dari berbagai tingkat aktivitas. Anggaran fleksibel juga digunakan
untuk menghitung biaya pada tingkat aktivitas aktual. Anggaran fleksibel juga
disebut dengan anggaran variabel. Pembahasan mengenai anggaran fleksibel akan
dipaparkan pada bab 7.
5.5 Isu Perilaku dalam Penganggaran
Anggaran hanya dapat berhasil jika orang – orang bertanggung jawab terhadap
implementasinya untuk mewujudkannya. Agar dapat mendorong proses
penganggaran yang berhasil, pihak manajemen harus mempertimbangkan sejumlah
isu perilaku yaitu:
a. Kesenjangan anggaran (budgetary slack), merupakan praktik yang dilakukan oleh
manajer dengan sengaja memasukkan jumlah pengeluaran yang lebih besar atau
jumlah pendapatan yang lebih kecil ke dalam anggaran daripada yang benar –
benar mereka yakini akan terjadi.
b. Keselarasan tujuan (goal congruence), merupakan istilah yang mengacu pada
derajat konsistensi antara tujuan perusahaan, sub unit dan karyawannya. Paling
tidak terdapat tiga faktor utama yang memengaruhi tingkat keselarasan tujuan
yang dicapai yaitu sejauh mana karyawan berpartisipasi dalam penganggaran,