Page 61 - SD_Bohong Merinang
P. 61

tidak  mau,  biar  aku  sendiri  saja  yang  ke  sana  untuk
            mencarinya.”

                Keesokan harinya mereka sepakat untuk menengok

            makam  ibu  Sisennang  di Desa  Sicike-Cike.  Berkat

            petunjuk  orang-orang  desa, mereka  pun  menemukan
            makam sang ibu.

                Sesampainya  di    pemakaman  sang  ibu,  Sisennang

            berdoa  dan  meminta  ampunan  atas  segala  kesalahan

            yang  telah  diperbuatnya.  Setelah  itu,  tiba-tiba  hujan
            turun dengan derasnya.  Sepertinya alam juga ikut murka

            atas perlakuan Sisennang terhadap ibunya. Tidak lama

            kemudian pemakaman  itu bagai diamuk badai prahara.

            Angin  kencang  tiba-tiba  datang  menyertai  tangis
            Sisennang  dan  istrinya.  Rumpun  bambu  yang  ada  di

            sekitar makam beterbangan satu demi satu dan menerpa

            tubuh  mereka  berdua.  Sepasang  suami  istri  itu  pun

            meninggal di tempat tersebut. Jasad mereka ditemukan
            oleh  masyarakat  kemudian  keduanya  dimakamkan  di

            samping  pusara  ibu  Sisennang.  Demikianlah,  akhir

            cerita anak durhaka dari Desa Sicike-Cike.








                                                                       51
   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66