Page 59 - SD_Bohong Merinang
P. 59

pulang seperti ini, kau pasti marah-marah dan merasa
            tidak  bersalah.  Padahal,  aku  tengah  berusaha  untuk

            memulihkan  kondisi  ekonomi  kita.  Kau  sudah  berbuat

            jahat.  Kau  pun  sudah  lupa  akan  tanggung  jawabmu

            sebagai  seorang  kepala  keluarga.  Kau  harus  bangkit
            untuk  memperbaiki  nasib.  Keluargamu  butuh  makan

            dan  berbagai  keperluan  lain  yang  harus  kau  penuhi,”

            balas istrinya.

                “Memangnya jalan keluar apa yang disampaikan oleh
            orang-orang  pintar  itu  kepadamu?”  tanya  Sisennang

            dengan sinis.

                “Setiap tabib yang kudatangi menyampaikan bahwa

            kita harus membersihkan makam ibumu di Desa Sicike-
            Cike.  Setelah itu,  barulah  nasib  kita  akan  kembali

            seperti  dulu.  Jujurlah  padaku,  apa  yang  telah  kau

            lakukan terhadap ibumu? Nasib jelek kita saat ini boleh

            jadi adalah kutukan dari ibumu, Sisennang. Sadari dan
            akuilah itu!”

                “Aku tidak pernah melakukan apa-apa, percayalah

            padaku!” jawab Sisennang.








                                                                       49
   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64