Page 56 - SD_Bohong Merinang
P. 56

Kabar sang ibu juga diceritakannya kepada suaminya,
            “Malang benar nasib ibu itu, ya. Beberapa waktu lalu dia

            mendapat kecelakaan. Ia meninggal dan dimakamkan di

            Desa Sicike-Cike.”

                Sisennang  pun menanggapi  cerita  istrinya  dengan
            biasa-biasa saja.  “Untuk apa peduli pada orang yang

            tidak kita kenal?” kata Sisennang kepada istrinya.

                Waktu  terus  berlalu,  usaha  dagang  Sisennang

            dan  istrinya  mengalami  kerugian  besar.  Semua  harta
            benda  kekayaan  mereka  habis,  kecuali  rumah  yang

            mereka tempati. Hal tersebut berawal sejak Sisennang

            ke negara  tetangga  untuk  belanja  barang-barang.

            Sisennang  dan  barang-barang  dagangannya  diangkut
            dengan  menggunakan  kapal  laut.  Dalam  perjalanan

            kembali, kapal yang membawa mereka tenggelam, tetapi

            Sisennang  berhasil  selamat  dari  musibah  itu.  Konon,

            kapal Sisennang dan semua isinya itu berubah menjadi
            bongkahan batu. Batu itu masih ada sampai sekarang

            di dekat Kota Sibolga dan dinamai batu Pulau Marsala.

                Kerugian  besar  yang  mereka  alami  membuat

            Sisennang merasa terpukul. Mereka kini jatuh miskin.





            46
   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61