Page 308 - Modul MP
P. 308

Materi Pelatihan Inti 3b – Modul Perencanaan dan Penganggaran Puskesmas
                  PUSAT PELATIHAN SDMK-BPPSDMK Bekerjasama dengan UNIT ESELON I DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN





                           ditetapkan  dalam  APBD.  Karena  APBD  menjadi  dasar  pengelolaan
                           keuangan  daerah,  maka  APBD  menjadi  dasar  bagi  pengendalian,
                           pemeriksaan dan pengawasan keuangan daerah.
                           Berkaitan  dengan  belanja,  jumlah  belanja  yang  dianggarkan  merupakan
                           batas tertinggi untuk setiap jenis belanja. Jadi realisasi belanja tidak boleh
                           melebihi  jumlah  anggaran belanja  yang  telah ditetapkan.  Penganggaran
                           pengeluaran  harus  didukung  dengan  adanya  kepastian  tersedianya
                           penerimaan dalam jumlah yang cukup. Setiap pejabat dilarang melakukan
                           tindakan pengeluaran atas beban APBD apabila tidak tersedia atau tidak
                           cukup tersedia anggaran untuk membiayai pengeluaran tersebut.

                       2)  Struktur APBD
                           Struktur  APBD  merupakan  satu  kesatuan  yang  terdiri  dari  Pendapatan
                           Daerah, Belanja Daerah dan Pembiayaan. Selisih lebih pendapatan daerah
                           terhadap  belanja  daerah  disebut  surplus  anggaran,  tapi  apabila  terjadi
                           selisih kurang maka hal ini disebut defisit anggaran. Jumlah pembiayaan
                           sama dengan jumlah surplus atau jumlah defisit anggaran.
                           a)  Pendapatan daerah
                               Pendapatan  daerah  meliputi  semua  penerimaan  uang  melalui
                               Rekening Kas Umum Daerah (RKUD), yang menambah ekuitas dana
                               lancar, yang merupakan hak daerah dalam satu tahun anggaran yang
                               tidak perlu dibayarkan kembali oleh daerah. Pendapatan daerah terdiri
                               dari:
                                1.  Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang terdiri dari:
                                   • Pajak Daerah
                                   • Retribusi Daerah

                                   • Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan
                                   • Lain-lain PAD yang sah.
                                2.  Dana Perimbangan, terdiri dari:
                                   • Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak
                                   • Dana Alokasi Umum (DAU)
                                   • Dana Alokasi Khusus (DAK)
                                3.  Lain-lain pendapatan daerah yang sah, terdiri:
                                   • Hibah
                                   • Dana Darurat
                                   • Bagi Hasil Pajak Dari Provinsi
                                   • Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus
                                   • Bantuan Keuangan dari Provinsi












                                                                         Pelatihan Manajemen Puskesmas | 56
   303   304   305   306   307   308   309   310   311   312   313