Page 280 - Modul MP
P. 280
Materi Pelatihan Inti 3b – Modul Perencanaan dan Penganggaran Puskesmas
PUSAT PELATIHAN SDMK-BPPSDMK Bekerjasama dengan UNIT ESELON I DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN
berdaya guna untuk menjamin terselenggaranya pembangunan kesehatan agar
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya. Pembiayaan
pembangunan kesehatan di Indonesia bersumber dari: 1. Pemerintah Pusat:
minimal 5% APBN di luar gaji. 2. Pemerintah Daerah (Provinsi & Kab./Kota): min.
10% APBD di luar gaji. 3. Swasta/Masyarakat: Community Social Responsibilty
(CSR), melalui sistem jaminan sosial nasional dan/atau asuransi kesehatan
komersial, dan mekanisme lainnya. Berdasarkan Undang-undang nomor 36
Tahun 2009 tentang Kesehatan disebutkan bahwa penggunaan pembiayaan dari
Pemerintah dan Pemerintah Daerah diprioritaskan untuk kepentingan pelayanan
publik minimal dua 2/3 (dua pertiga) dari anggaran kesehatan dalam APBN dan
APBD, terutama bagi penduduk miskin, kelompok lanjut usia, dan anak terlantar.
Faktor- faktor yang mempengaruhi pembiayaan kesehatan di suatu daerah,
antara lain: 1. Kemampuan perencanaan 2. Komitmen daerah 3. Kemampuan
advokasi 4. Keseimbangan alokasi antara mata anggaran 5. Skala prioritas
masalah kesehatan 6. Pendapatan daerah 7. Pendapatan Asli Daerah (PAD) 8.
Dana Perimbangan 9. Lain-lain pendapatan yang sah.
Pembangunan kesehatan harus dilaksanakan secara terintegrasi dan melibatkan
seluruh unsur Bangsa Indonesia, baik Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah
Provinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, Swasta, Organisasi Profesi (OP)
dan masyarakat.
Dalam rencana strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024 arah
kebijakan pembangunan kesehatan nasional adalah meningkatkan pelayanan
kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta dengan penguatan pelayanan
kesehatan dasar (primary health care) dan mendorong peningkatan upaya
promotif dan preventif, didukung oleh inovasi dan pemanfaatan teknologi.
Arah kebijakan nasional tersebut dicapai melalui lima strategi, yaitu
a. Meningkatkan kesehatan ibu, anak dan kesehatan reproduksi
b. Percepatan perbaikan gizi masyarakat untuk pencegahan dan penanggulangan
permasalahan gizi ganda
c. Peningkatan pengendalian penyakit
d. Pembudayaan perilaku hidup sehat melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
e. Penguatan Sistem Kesehatan
Pembangunan kesehatan dengan pendekatan keluarga Dalam rangka melakukan
penguatan promotif-preventif (paradigma sehat) dan penguatan pelayanan
kesehatan dengan Pendekatan Keluarga, pada dasarnya adalah
mengintegrasikan UKP dan UKM secara berkesinambungan, dengan target
keluarga. Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan
Keluarga (PIS-PK) bertujuan untuk meningkatkan akses keluarga berserta
anggotanya terhadap pelayanan kesehatan yang komprehensif, meliputi
Pelatihan Manajemen Puskesmas | 28