Page 100 - Alohomora - Smandel XII IPS 1
P. 100

cepat  bergaul.  Meski mereka  kadang  menjengkelkan,  Lisa menyadari  bahwa
           keunikan  mereka  membuat  pertemanan  semakin  istimewa.  Seiring  waktu
           berjalan,  Lisa  menemukan  bahwa  bersahabat  dengan  semua  orang  bukanlah
           hal  mudah.  Sifat  setiap  orang  berbeda  dan  dia  harus  belajar  untuk  mengerti
           akan  hal  itu.  Terkadang  Lisa  merasa  dirinya  memiliki  sifat  yang  munafik,
           menurutnya ia harus menghadapinya sendiri.

                 Dalam  dinamika  pertemanan,  Lisa  belajar  bahwa  kejujuran  adalah
           kunci dari segala sesuatu. Lisa selalu bertanya-tanya di pikirannya, Apakah ia
           dapat  mempertahankan  hubungan  dengan  semua  temannya,  baik  yang  lama
           maupun  yang  baru?.  Dibalik  semua itu,  Lisa  sering  menyimpan  masalahnya
           sendiri, ia akan memikirkan dua kali jika masalahnya diceritakan pada teman-
           temannya, Lisa takut akan respon mereka yang kurang baik, tapi kenyataannya
           hampir seluruh teman Lisa selalu mendengar bahkan selalu ada untuknya saat
           dia  butuh  pendapat  maupun  bantuan  mereka.  Lisa  merasa  bersyukur  bisa
           berteman dengan orang-orang yang baik. Mereka membuat kehidupan semasa
           remajanya penuh warna.
                 Lisa yang awalnya menolak keterlibatan dalam percintaan, menemukan
           kebahagiaan  melalui  pertemanan  di  organisasi  PMR.  Meskipun  mengikuti
           kemah  pertama  dengan  kelucuan,  Lisa  menikmati  momen  bersama  teman-
           teman barunya, meski tampaknya semua teman dekatnya terlibat cinlok. Bagi
           Lisa,  cinta terlalu rumit, meski  pada  saat  yang  sama,  dia memiliki  perasaan
           terpendam pada seseorang. Selama petualangannya di PMR, Lisa menemukan
           minatnya  dalam  fotografi,  menganggap  bahwa  tahu  cara  memegang  kamera
           sudah cukup keren, yang penting hasilnya memuaskan. Lisa sangat menyukai
           jika  dirinya  terlibat  dalam  seksi  acara,  itu  sangat  memperluas  jaringan
           sosialnya di sekolah lain dan memberinya kesempatan untuk menonjol dalam
           bidang yang dia sukai.

                 Namun,  kehidupan  Lisa  tidak hanya tentang  PMR.  Di  bengkel  sastra,
           tempatnya  mengeksplorasi  kreativitas,  Lisa  menemukan  ketenangan  dan
           damai.  Meskipun  awalnya  hanya  mencoba-coba,  ketekunannya  sebagai
           anggota  bengkel  sastra  membuatnya  tetap  bertahan.  Lisa  bangga  dengan
           teman-temannya  yang  penuh  ambisi  dan  kreativitas,  terutama  saat  mereka
           menang dalam berbagai lomba.
                 Ketika tiba waktunya untuk menjadi bagian dari OSIS, Lisa menyadari
           bahwa  peran  tersebut  tidak  selalu  menyenangkan  seperti  yang  dibayangkan.
           Meskipun  berpura-pura  izin untuk  menghindari rapat  yang  melelahkan,  Lisa
           menikmati  keuntungan  menjadi  orang  yang  lebih  tahu  tentang  kegiatan
           sekolah. Meski terkadang menjengkelkan, kepribadian Lisa yang santai dan tak
           terduga membuat perjalanan OSISnya menjadi pengalaman yang berharga.



           88
   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105