Page 20 - The Survifers - XII IPS 2 - Paperslab
P. 20

“cit,  aku  minta  maaf  ya.  Selama  ini  aku  selalu  meledek
           danmenghinamu. Itu karena aku sangat iri padamu. Kamu cantik, baik, pintar
           lagi.  Semenjak  kedatanganmu  ke  sini  perhatian  teman-teman  danguru-guru
           semua  beralih  padamu.  Sekarang  aku  sadar,  kamu  tak  pantasaku  musuhi.
           Karena jujur, aku membutuhkanmu,” suaranya agakmenghiba.

                 “eca percayalah, aku sudah memaafkanmu. Jadi sekarang kita berteman
           baik kan?” Ada perasaan lega di dadaku.

                 Tapi eca masih kelihatan merenggut.
                 “Terimakasih,   kamu   baik   sekali.   Tapi   aku   membutuhkan
           pertolonganmu,” kelunya sambil menunduk. “Apa yang bisa kubantu untukmu
           eca,” kataku bersungguh – sungguh.
                 eca menengadahkan kepalanya.

                 “Aku belum menyelesaikan peer bahasa Inggrisku. Aku tidak bisa. Dan
           uman  sahabatku  juga  tak  dapat  membantuku.  Kalau  aku  tak  mengerjakan
           peerku. Aku tak boleh masuk kelas selama pelajaran mam ama” lirihnya.
                 Aku tersenyum.

                 “Apa yang mam ama tugaskan padamu?” selidikku.
                 eca menunjukkan buku tugasnya. Aku lalu membacakan sebuah cerita
           pendek.  eca  menyalinnya  sambil  sesekali  kubantu  cara  menulisnya.Selesai
           mengerjakan itu bel tanda masuk berbunyi.
                 Buru-buru  kami  masuk  kelas.  Di  kelas  aku  menjawab  lagi  beberapa
           pertanyaan  yang  dilontarkan  mam  ama.  Tapi  sekarang  tak  ada  suaradehem
           lagi, tak ada suara ribut lagi.

                 Pulang sekolah eca dan uman mendekati.
                 “citt,  citttt  sebentar!  Maukah  kau  siang  ini  ke  rumahku  untuk
           rujakansambil mengerjakan peer bersama – sama?” ajak eca.
                 Aku tersenyum.
                 “Kenapa tidak, kalian kan teman – teman baikku,” jawabku mantap.

                 Semenjak  itu  kami  menjadi  trio  sahabat.  eca  dan  uman  selain
           menjaditeman  belajarku  juga  menjadi  teman  mainku.  Senangnya,
           karenasemenjak  tinggal  di  kampung  ini  aku  tidak  mempunyai  teman  main
           seorang pun.

                 Sekarang  bersama  eca  dan  uman  aku  bisa  ikut  menikmati
           indahnyamemetik  kacang  panjang,  mandi  di  sungai  yang  airnya  jernih
                                                                         10
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25