Page 19 - The Survifers - XII IPS 2 - Paperslab
P. 19
Aku memandangnya dengan perasaan terluka. Bersama teman-
temanlainnya lalu kompak tertawa. Segera aku menghindar saja.
Jam terakhir ini pelajaran bahasa Inggris. Gurunya sudah datang. mam
ama adalah guru yang tegas dan disiplin. Ia selalu ingin murid-
muridnyamemperhatikan dengan baik saat ia sedang menerangkan pelajaran.
Tak berapa lama ia lalu menelorkan pertanyaan-pertanyaan.
“The opposite of happy is……?” tanyanya.
“Sad” jawabku. Aku bisa menjawab pertanyaan pertama.
Terdengar ada yang mendehem di belakangku. Aku lantas
diam.Pertanyaan ketiga aku menjawab lagi. Terdengar ada yang
tertawacekikikan.
mam ama bertanya, “ eca, apa yang lucu? Kenapa tertawa–tawa?”
protes bu guru dengan suara lantang.
eca tertunduk.
“Ayo kamu ke depan dan tulislah sebuah karangan pendek
tentangsekolahmu dalam bahasa Inggris!” perintah mam ama.
Dengan ragu-ragu eca ke depan. Ia memegang spidol tetapi hanya
berdiri mematung di depan. “Ayo mulai, mengapa diam,” hardik mam ama.
“Tidak bisa, Bu,” jawab eca sambil menunduk, malu dan takut.
“Makanya kalau tidak bisa, belajar. Jangan mengobrol saja!” marahnya.
“Ayo duduk!” perintahnya lagi.
“Sekarang siapa yang bisa, ayo ke depan!”
Aku berdiri dan menulis tentang sekolahku dalam bahasa Inggris. mam
ama nampak puas. Katanya karanganku bagus.
Lain waktu eca mengobrol lagi ketika pelajaran bahasa Inggris
berlangsung. Dan itu membuat mam ama. Ia mendapat peer spesial :menulis
sebuah karangan tentang rumahnya. Kalau peernya tidakdikerjakan, ia tak
boleh masuk kelas.
Pagi itu di bawah pohon eca nampak menunggu seseorang.Ketika
melihatku, ia nampak senang. “citraaa!” panggilnya.
“Ya Resti, ada apa?” tanyaku. “Bisa ke sini sebentar,” pintanya.
Dengan hati sedikit deg-degan aku mendekatinya.
9