Page 14 - The Survifers - XII IPS 2 - Paperslab
P. 14
Sebab itulah, beberapa manusia hanya menilai berdasarkan pandangan
sepihak, tanpa mengenal baik orang yang mereka lihat. Mereka sudah bisa
menentukan mana wajah yang harus mereka tunjukkan.
Dan jujur— Aku juga begitu. Demi melindungi diriku, dan belajar
untuk selalu berhati-hati dengan orang lain agar tidak gampang dikelabui atau
dimanfaatkan tentunya.
Aku telah bertemu banyak sekali orang dengan pemikiran berbeda.
Berbagai macam ragam, aku berpapasan dengan mereka setiap harinya.
Melihat dan mendengar dengan mata kepalaku sendiri. Seperti yang kulakukan
sekarang ini.
Memang banyak yang datang hanya untuk merugikan semua waktu
serta tenaga yang ku habiskan untuk mereka, dan pergi meninggalkanku tanpa
rasa bersalah di benak mereka setelah berhasil menenggelamkan segala usaha
yang ku bangun untuk mereka.
Tapi, manusia tak selamanya bersifat sama, banyak juga dari yang
kutemui justru mempengaruhi hidupku selama ini, penyelamat yang datang
setiap saat dibutuhkan. Banyak pelajaran yang dapat kuambil dari orang-orang
seperti mereka. Orang-orang yang ikut berlari bersamaku, dan saling
melengkapi di setiap kesempatan.
Karena itulah, menurutku— ini sangat menarik jika dipikir-pikir, cara
berjalannya Akal Manusia seperti tidak ada habisnya. Mereka dengan
keunikannya masing-masing. Menguntukan atau tidak. Semua itu mengalir
dengan sendirinya.
Dan pada akhirnya... Aku akan selalu dibuat penasaran akan isi dari
kepala mereka, dan akan terus menebak nebak.
***
“Han?”
“….”
“Hansa!!”
Sepasang tangan mengguncang bahuku, dan itu berhasil menarik
kembali pikiranku pada tempat semula.
“Hah?” Pandanganku mengarah pada teman kelas ku, Sadit— yang
sepertinya sudah menunggu cukup lama.
“Melamun aja kerjaannya, mikirin apa?”
4