Page 17 - Modul Spesifikasi dan Karakteristik Kayu
P. 17

C.  Kegiatan Pembelajaran 3: Sifat Kimia Kayu

                      Sifat kimia yang berada didalam kayu merupakan sesuatu yang penting, karena dapat
                   menentukan  fungsi  suatu  jenis  kayu.  Pengetahuan  tentang  sifat  kimia  kayu  dapat

                   memberikan  kemudahan  dalam  membedakan  jenis-jenis  kayu.  Sifat-sifat  kimia  kayu
                   dipengaruhi oleh faktor tempat tumbuh iklim dan letak nya di dalam batang atau cabang

                   sehingga memiliki berbagai variasi. Sifat-sifat kimia kayu tersebut terdiri dari 5 bagian
                   yaitu abu, lignin, hemiselulosa, selulosa, dan zat ekstraktif (Dumanauw, 1990).


                   a.  Abu

                           Abu merupakan salah satu sifat kimia kayu dari hasil pembakaran kayu. Bagian-
                       bagian  abu  sebagai  zat  organik  yang  terdapat  di  dalam  kayu  meliputi  mineral

                       pembentuk abu sebagai sisa dari pembakaran lignin dan selulosa. Kadar zat ini di dalam
                       kayu bervariasi antara 0,2%-1% dari berat kayu (Dumanauw, 1990).

                   b.  Lignin

                           Lignin merupakan senyawa kimia yang tidak memilik tekstur dan berbentuk seperti
                       amorf. Dinding selnya tersusun oleh suatu  rangka molekul  selulosa,  yang meliputi

                       lignin. Bagian tersebut merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam
                       membuat dinding sel menjadi kuat. Lignin terletak terutama dalam lamela tengah dan

                       dinding primer dan juga dikatakan sebagai penyusun terakhir dinding sel. Kadar lignin

                       dalam  kayu  gubal  lebih  tinggi  dibandingkan  kadar  lignin  dalam  kayu  teras
                       (Dumanauw, 1990).

                   c.  Hemiselulosa
                           Hemiselulosa  atau  juga  dikenal  dengan  poliosa,  semacam  selulosa  berupa

                       persenyawaan molekul-molekul besar yang bersifat karbohidrat. Hemiselulosa pada

                       dasarnya merupakan gabungan antara dua selulosa sehingga susunannya terdiri oleh
                       gula dengan rumus C5H10O5 dan disebut hexosan. Fungsi dari hemiselulosa adalah

                       sebagai bahan dasar pembetukan dinding sel serta sebagai zat cadangan (Dumanauw,
                       1990).

                   d.  Selulosa


                           Selulosa adalah bahan kristalis sebagai dasar untuk membangun dinding-dinding
                        sel. Glukosa dan gula bermartabat enam (C6H12O6) merupakan bahan dasar selulosa.

                        Molekul-molekul  glukosa  tersambung  menjadi  molekul  yang  besar,  panjang,  dan
                        membentuk  rantai  sehingga  terjadinya  perubahan  menjadi  selulosa  (Dumanauw,

                        1990).




                                                                                                                  16
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22