Page 19 - Modul Spesifikasi dan Karakteristik Kayu
P. 19

D.  Kegiatan Pembelajaran 4: Mutu dan Kelas Kayu

                   a.  Klasifikasi Mutu Kayu
                              Klasifikasi Kayu berdasarkan Mutunya adalah penggolongan kayu secara visual

                       berhubungan  dengan  kualitas  muka  kayu.  Berdasarkan  keterangan  dari  Ariestadi
                       (2008), ada 3 (tiga) macam bobot kayu dalam perdagangan, yaitu: mutu A, mutu B dan

                       mutu C.
                              Kayu mutu C ialah kayu yang tidak tergolong dalam kelompok kayu mutu A

                        dan mutu B. Berdasarkan keterangan dari Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia

                        (PKKI) 1961, kayu mutu A dan mutu B mesti mengisi syarat sebagai berikut:

                      Syarat Kayu Mutu A:


                      1.  Kayu harus kering udara (kadar air ≤ 15%

                      2.  Besar mata kayu tidak melebihi 1/6 lebar muka kayu, atau tidak boleh lebih besar
                           dari 3.5 cm

                      3.  Kayu tidak boleh mengandung kayu gubal yang lebih besar dari 1/10 lebar muka
                           kayu

                      4.  Miring serat tengen maksimum 1/10
                      5.  Retak arah radial tidak boleh lebih dari ¼ tebal kayu dan retak arah lingkaran

                           tumbuh tidak boleh lebih besar dari 1/5 tebal kayu.


                      Syarat Kayu Mutu B:

                      1.  Kayu Kering udara dengan kadar air 15%-30%

                      2.  Besar mata kayu tidak lebih dari ¼ lebar muka kayu atau tidak boleh dari 5 cm
                      3.  Kayu tidak boleh mengandung gubal yang lebih dari 1/10 lebar muka kayu

                      4.  Miring Arah serat tangen maksimum 1/7

                      5.  Retak arah radial tidak boleh lebih besar dari 1/3 tebal layu dan arah retak arah
                           lingkaran tumbuh tidak boleh lebih besar dari ¼ tebal kayu.


                   b.  Klasifikasi Kelas Kayu

                              Kelas  keawetan  kayu  didasarkan  pada  keawetan  kayu  terhadap  pengaruh

                       kelembaban, iklim (air dan terik matahari), rayap dan serangga lain, serta perlakuan
                       kayu dalam pemakaian sebagai konstruksi. Berdasarkan Peraturan Konstruksi Kayu

                       Indonesia (1961), keawetan kayu diklasifikasikan dalam 5 (lima) kelas, yaitu: kelas
                       keawetan I, II, III, IV, dan V. Lama pemakaian kayu pada konstruksi sesuai dengan





                                                                                                                  18
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24