Page 94 - RekayasaPondasiII
P. 94
I. Untuk tiang yang dipancang (tiang pancang), tahanan ujung
ditentukan dengan memperhatikan nilai ( ) di bawah ujung
tiang, ditentukan dengan mengambil sudut gesek dalam pada
akhir pemancangan ( ) (yang digunakan dalam hitungan
kapasitas) yang disarankan oleh Kishida, yaitu :
1
0
′
= ⁄ ( + 40 ) ............................................................ (3.22)
2
′
Dengan adalah sudut gesek dalam tanah asli di lapangan.
3
′
0
= ⁄ ( + 10 ) ............................................................ (3.23)
4
II. Untuk tiang bor, penentuan dan /d disarankan dengan
mengambil :
′
0
= ( − 3 ) .................................................................... (3.24)
Nilai sudut gesek dalam tanah berkurang, karena pengaruh
gangguan tanah akibat pengeboran dan pemasangan tiang. Untuk
tiang bor ini, nilai diambilkan dari Gamabr 3.18c, yang
′
didasarkan pada sudut gesek dalam tanah asli ( ) atau sebelum
pemancangan.
III. Untuk tipe tiang cor/cetak di tempat dengan pipa luar yang ditarik
kembali, hitungan kapasitas tiang harus dipertimbangkan
terhadap kondisi tanah yang telah terganggu akibat penarikan
pipa tersebut. Pada tipe tiang ini, hitungan estimasi besarnya
tahanan gesek dinding agak sulit, karena estimasi tingkat
kerapatan antara dinding tiang dan tanah bergantung pada
derajat kepadatan beton saat pengecoran. Perlu diingat bahwa
pada waktu beton dipadatkan, luas penampang tiang dapat
membesar. Akibat, tahanan gesek dinding tiang menjadi
bertambah. Untuk itu, sebagai estimasi dapat dianggap bahwa
setelah penarikan pipa, tanah pasir disekeliling tiang akan berada
pada kondisi kepadatan sedang.
78