Page 6 - A003_Cindy Eka Jamilah (2)
P. 6

2.2 Analisis Konsumsi Energi dan Protein di Jawa Timur
                              Rata-rata konsumsi kalori dan protein berdasarkan kelompok komoditi dibedakan
                       lagi menjadi konsumsi kalori dan protein yang berasal dari makanan yang dimasak dan
                       dari makanan dan minuman jadi. Gambar 3.1. menunjukkan persentase konsumsi kalori
                       dan protein untuk makanan yang dimasak serta makanan dan minuman jadi
                       berdasarkan wilayahnya. Persentase konsumsi kalori untuk makanan dan minuman jadi
                       terhadap total konsumsi kalori di wilayah perkotaan (25,84 persen) lebih tinggi
                       dibandingkan perdesaan (21,61 persen). Demikian juga dengan persentase konsumsi
                       protein dari makanan dan minuman jadi lebih tinggi di perkotaan (25,02 persen)
                       dibandingkan dengan di perdesaan (20,28 persen). Gambar 3.1. Persentase Konsumsi
                       Kalori (Kkal) dan Protein (gram) per Kapita
                       Sehari Menurut Makanan yang Dimasak di Rumah, Makanan dan Minuman Jadi dan
                       Daerah Tempat Tinggal, 2017























                              Secara wilayah, setiap penduduk Jawa Timur yang tinggal di perdesaan ratarata
                       mengkonsumsi kalori sebesar 2.187,03 kkal per hari dan protein sebesar 61,53 gram per
                       hari. Penduduk wilayah perkotaan mengkonsumsi kalori lebih rendah dari penduduk di
                       perdesaan yaitu sebesar 2.095,86 kkal per hari tetapi mengkonsumsi lebih tinggi protein
                       yaitu sebesar 62,31 gram per kapita per hari.
               - Konsumsi Kalori dan Protein Menurut Kuintil Pengeluaran

                      Rata-rata konsumsi kalori per kapita sehari menurut kuintil pengeluaran diperlihatkan
               pada tabel 3.2. Dari tabel tersebut terlihat semakin tinggi kuintil pengeluaran maka konsumsi
               kalori per kapita perhari juga semakin tinggi. Berdasarkan standar angka kecukupan gizi,
               penduduk yang memiliki pengeluaran mulai kuintil ketiga, keempat dan kelima yang sudah
               memenuhi standar kecukupan kalori, yaitudiatas 2.150 kkal. Sehingga penduduk yang berada
               di kuintil pertama dan kedua harus menjadi perhatian pemerintah, karena pemenuhan kalori
               penduduk di kuintil pertama masih dibawah standar kalori dari angka kecukupan gizi
               permenkes, sedangkan konsumsi kalori di kuintil kedua hampir mendekati standar AKG.

                      Konsumsi kalori penduduk di wilayah perdesaan lebih tinggi dibandingkan perkotaan.
               Dari pengelompokkan pengeluaran menurut kuintil, pada kuintil pertama konsumsi kalori di
               wilayah perkotaan lebih tinggi dibandingkan kuintil pertama di wilayah perdesaan. Tetapi di
               perdesaan, mulai kuintil kedua sampai kelima, mendominasi konsumsi kalori dibandingkan
               dengan yang di perkotaan.
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11