Page 22 - KATALOG ABSOLUTE BORNEO 2024
P. 22
yang terlalu ribet untuk dikaji dalam ruang pengembangan. Anak-anak lebih peduli dengan kecanggihan
pemikiran kita, sehingga kita terlalu angkuh untuk mengakui, bahwa kita sudah tersesat dalam retorika
perkembangan itu sendiri. Kita disesatkan oleh majunya teknologi, karena kesalahan tafsir yang menganggap
bahwa teknologi adalah pondasi dasar sebuah peradaban.
Naifnya karya anak-anak dan absurnya
karya seniman Pontianak adalah tafsir
baru tentang perkembangan tradisi.
Karya mereka bercerita tentang
nostalgia purba yang kita lupakan.
Sebuah cerita tradisi yang mereka
tangkap dengan harapan kegembiraan,
namun ditenggelamkan oleh ego
masyarakat urban yang kebingungan.
Faktanya, Tradisi di kota-kota besar
sudah berganti topeng, memakai baju
baru, lalu disuruh bergerak sesuai etika
kemajuan jaman. Alam primordial
modern memaksa tradisi melupakan
ranah asal. Tradisi dikehidupan kota
dilahirkan secara prematur dan tidak
ubahnya seperti budaya ilusional atau
bayangan. Hal ini karena tradisi hidup
dan berkembang dikalangan masyarakat
delusional (tidak dapat membedakan
antara kenyataan dan khayalan).
Kebanyakan orang tidak bisa lagi
membedakan mana tradisi asli
(sebenarnya) dan tradisi ilusi (palsu).
Tradisi sudah tidak bisa mengenali
dirinya sendiri walau hidup dalam
gemerlap lampu dan riuhnya tepuk tangan. Akhirnya tradisi baru menjadi robot pemakan tradisi lama, atau
menyingkirkan tradisi asli yang dipandang tidak layak untuk mengisi ruang apresiasi. Saat itulah
perkembangan sudah menghidupkan tradisi baru sebagai zombie peradaban. Tradisi makan tradisi, inilah
20 Pameran Seni Rupa UPT. Museum Provinsi Kalimantan Barat 2024