Page 120 - AKIDAH AKHLAK_MTs_KELAS_VIII_KSKK_2020
P. 120

َ َ
                                                              ۡ َ
                                                                                                         َ
                                                       ۡ
                          َ
                                               َ َ َ
                                                                   َ
                                                                                                ُ َ ٓ
                                                               َ
                  ُ
                                          َ َ
                                                                        ۡ
                                                                            َ َ ِۖ
                     َ َ
                                                                  ۡ َ
                ُ
                                                                                       ۡ ٓ َ ُ   ٓ َ ۡ َ ۡ َ
                                           َ
                                      َ
                               ٓ َّ ِۖٓ ۡ
                                                   َ   َ
                          ۡ ُ ُْ َ
                                                                                    ۡ
                                                                                                  ٰ
                                                                                         ٰ
               ُهولعاجوُ ُ كيلإُهودارُانإُينزحت ُ ُ لَوُيفاختُلَوُميلٱُيفُهيقلأفُهيلعُ ِ تفخُاذإفُهيعضرأُنأُى سومُمأُىلإُانيحوأو
                                   ِ ِ
                  ِ
                                                                         ِ
                                                                 ِ
                                                          ِ ِ ِ
                                                                             ِ ِ ِ ِ
                                                     ِ
                                             ِ
                                                                                                   ِ
                                                                                               ِ
                        ِ ِ
                                                                                                     ُ ۡ
                                                                                                        َ
                                                                                                َ َ ۡ
                                                                                             ٧ ُ    ُنيلسرلۡٱُنم ِ
                                                                                                  ِ
               Artinya: “Dan kami ilhamkan kepada ibu Musa; "Susuilah dia, dan apabila kamu khawatir
               terhadapnya  maka  jatuhkanlah  dia  ke  sungai  (Nil).  Dan  janganlah  kamu  khawatir  dan
               janganlah  (pula)  bersedih  hati,  karena  sesungguhnya  Kami  akan  mengembalikannya
               kepadamu, dan menjadikannya (salah seorang) dari para rasul.” (QS. Al-Qashash [28]:7)
                   Menurut buku Kisah 25 Nabi dan Rasul, saat itu juga Musa dibuang ke Sungai Nil di dalam
               sebuah peti yang terapung mengikuti arus sungai Nil. Peti tersebut rupanya menuju ke kolam
               pemandian istana Fir’aun dan ditemukan oleh para pembantu istri Fir’aun.
                   Saat  melihat bayi  Musa, istri Fir’aun  yang bernama Siti  Asiah rupanya  merasa sangat
               gembira dan membawa bayi Musa ke istana. Di sana, Asiah memohon kepada Fir’aun agar
               mereka mengangkat Musa sebagai anak angkat mereka.
                   Awalnya, Fir’aun hendak membunuh bayi Musa namun sang istri justru mencegahnya.
               Dengan berat hati dan atas rasa cinta kepada sang istri, akhirnya Fir’aun pun memenuhi istri
               tercintanya. Saat itu istri Fir’aun memang tidak bisa memiliki anak sehingga saat melihat Musa
               pun Siti  Asiah merasa sangat  bergembira. Sejak saat  itu Musa  resmi menjadi anak angkat
               Fir’aun dan Siti Asiah.
                   Kuasa Allah pun begitu terasa nyata kepada Nabi Musa AS dan keluarganya ketika Musa
               dapat kembali ke pangkuan ibu kandungnya. Saat itu, istri Fir’aun memanggil seluruh wanita
               menyusui untuk memberikan ASI kepada bayi Musa namun bayi Musa selalu menolaknya.
               Akhirnya, tidak ada satu wanita pun yang air susunya mau diminum oleh bayi Musa kecuali
               ASI dari ibu kandungnya sendiri. Hal tersebut telah Allah terangkan dalam surah Al-Qashash
               ayat 13.
                                                                                                ُ َ ٰ
                                    َ
                                                    َ   َ َّ َ ۡ َ َّ َ ۡ َ َ َ ۡ َ َ
                                 َ  ُ ۡ َ  َ  ۡ  َ ۡ ُ َ  َ  َّ  َٰ ٞ  َ َ  َ   َ َ ُ ۡ َ  َ َ َ    ٓ ُ َ ۡ َ َ
                                                                                                        َ
                                                                                          ۡ
                                                                                       َّ
                                                                                                  ٰ
                            ُ ُ  ٥٢ ُنوملعيُلَُمهر ُ ثكأُنكلوُقحُللَّٱُدعوُنأُملعتلوُنزحتُلَوُاهَيعُرقتُيكُۦهمأُىلإُهنددرف
                                                         ِ
                                                  ِ
                                                                                              ِ ِ
                                                                       ِ
                                                                                                   ِ
               Artinya:  “Maka  kami  kembalikan  Musa  kepada  ibunya,  supaya  senang  hatinya  dan  tidak
               berduka cita dan supaya ia mengetahui bahwa janji Allah itu adalah benar, tetapi kebanyakan
               manusia tidak mengetahuinya.” (QS. Al-Qashash [28]:13)
                   Sejak saat itu, ibu kandung Musa merasa tenang meskipun anaknya harus menjadi anak
               angkat Fir’aun dan sang istri. Bahkan ibu kandung Musa juga mendapatkan upah dari kerajaan
               karena  mau  menyusui  dan  merawat  Musa  AS.  Demikianlah  kekuasaan  Allah  yang  telah
               menyelamatkan Musa saat masih bayi dari kekejaman Fir’aun. (Sumber: islami.co)







               112                                                       AKIDAH AKHLAK KELAS VIII
   115   116   117   118   119   120   121   122   123   124   125