Page 122 - AKIDAH AKHLAK_MTs_KELAS_VIII_KSKK_2020
P. 122

menuju  ke  Sidrat  al-Muntaha  dan  sampai  ke  langit  Al-Khaliishah  (Keenam),  Beliau

                   (Muhammad) melihat Musa memiliki postur tinggi dan kekar, berambut lebat, berjenggot
                   putih dan panjang hingga menutupi dadanya, sembari memegang tongkat.


                    2. Musa Kecil Memakan Bara Api

                        Pada suatu hari, Firaun memangku Musa yang masih kanak-kanak, tetapi tiba-tiba

                    janggutnya ditarik Musa hingga dia kesakitan, lalu berkata: “Wahai istriku, mungkin anak
                    inilah yang akan menjatuhkan kekuasaanku.” Istrinya berkata: “Sabarlah, dia masih anak-

                    anak,  belum  berakal  dan  belum  mengetahui  apa  pun.”  Karena  Firaun  tidak  percaya,
                    akhirnya dia menguji Musa dengan sajian Roti dan Bara api, diceritakan di dalam hadist

                    bahwa sebenarnya Musa berniat mengambil Roti akan tetapi oleh malaikat dialihkanlah
                    sehingga  tangannya  memegang  Bara  Api  kemudian  memakannya,  sejak  itulah  Musa

                    menjadi cadal dan selamat dari ancaman Firaun.

                        Sejak berusia tiga bulan hingga dewasa Musa tinggal di istana itu sehingga orang
                    memanggilnya Musa bin Firaun. Nama Musa sendiri diberikan oleh keluarga Firaun. “Mu”

                    berarti air dan “sa” adalah tempat penemuannya di tepi sungai Nil.

                    3.  Ujian Nabi Musa Hingga Menikah

                        Bermula saat musa sedang melihat-lihat di sekitar kota Memphis (Nama Berhala), ia

                    melihat dua laki-laki sedang berkelahi, masing-masing dari kalangan Bani Israel bernama

                    Samiri dan bangsa Mesir bernama Fatun, seketika Ia ingin mendamaikan mereka akan
                    tetapi  ditepis  oleh  Fatun,  spontan  Musa  langsung  memukul  kepala  Fatun,  hanya  satu

                    pukulan Fatun pun tewAs. Sebab tindakannya itu, Musa kemudian meminta ampun kepada
                    Allah  sebagaimana  diceritakan  di  dalam  Al-Qur'an,  Musa  berdoa:  "Ya  Tuhanku,

                    sesungguhnya  aku  telah  menganiaya  diriku  sendiri  karena  itu  ampunilah  aku".  Maka

                    Allah mengampuninya, sesungguhnya Allah Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha
                    Penyayang.” (Terj. QS. Al-Qashash [28]:16).

                        Tak lama berselang, kasus pembunuhannya diketahui oleh masyarakat desa hingga
                    kabar  itu  sampai  di  telinga  Firaun,  akhirnya  Firaun  mengutus  anak  buahnya  untuk

                    menangkap Musa. Karena terdesak Musa akhirnya lari dari Mesir, perjalanannya tak tentu
                    arah dan tujuan sampai 8 hari, tibalah dia di kota Madyan, yaitu kotanya Nabi Syu'aib di

                    timur Semenanjung Sinai dan Teluk Aqabah di selatan Palestina. Musa tinggal di rumah

                    Nabi Syu'aib cukup lama, sehingga Ia menikah dengan anak perempuannya Nabi Syu'aib










               114                                                       AKIDAH AKHLAK KELAS VIII
   117   118   119   120   121   122   123   124   125   126   127