Page 120 - FIKIH_MTs_KELAS_ IX_KSKK_2020
P. 120

MARI MEMBACA MATERI HUTANG PIUTANG DENGAN CERMAT!



                 A.  HUTANG PIUTANG (Al-QARD)


                     1.  Pengertian Hutang Piutang

                         Hutang piutang atau qard mempunyai istilah lain yang disebut dengan “dain” (نيد).
                         Istilah  “dain”  (نيد)  ini  juga  sangat  terkait  dengan  istilah  “qard”  (ضرق)  yang

                         menurut bahasa artinya memutus. Menurut terminologi Fikih, bahwa akad hutang
                         piutang adalah memberikan sesuatu kepada seseorang dengan perjanjian bahwa dia

                         akan mengembalikan sesuatu yang diterimanya dalam jumlah yang sama dan dalam

                         jangka waktu yang disepakati.

                     2.  Dasar Hukum Hutang Piutang

                         Dasar  disyariatkan  ad-dain/qard  (hutang  piutang)  adalah  al-Qur’an,  hadits  dan
                         ijmak.

                         a.  Al-Qur’an surah al-Baqarah (2): 245
                                  ۡ         ۡ     َّ    ٗ         ٗ ۡ        ٰ       ٗ     ً  ۡ      َّ     ۡ    َّ    َّ


                                                            ۥ
                                 ﺺبيو     ﺾبﻘﻳ ﻪﻠﻟٱو     ةريثﻛ اﻓاﻌﺿأ ٓﻪﻟ ۥﻪﻔﻌﻀﻴﻓ اﻨﺴﺣ اﺿرﻗ ﻪﻠﻟٱ ضرﻘﻳ   يﺬﻟٱ اذ ﻦﻣ








                                                                                                      ۡ
                                                                                                    ۡ
                                                                                 )    ٥٤٧  :ةرﻘبﻟا(     نﻮﻌﺟرت ﻪﻴﻟإو


                             Artinya: “Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang
                             baik  (menafkahkan  hartanya  di  jalan  Allah),  Maka  Allah  akan  melipat
                             gandakan  pembayaran  kepadanya  dengan  lipat  ganda  yang  banyak.  Allah
                             menyempitkan  dan  melapangkan  (rezeki)  dan  kepada-Nya-lah  kamu
                             dikembalikan.” (QS. Al-Baqarah [2]: 245).

                             Ayat  ini  menganjurkan  kepada  orang  yang  berpiutang  (muqrid)  untuk
                             memberikan  bantuan  kepada  orang  lain  dengan  cara  memberi  hutang  dan
                             pahalanya akan dilipatgandakan oleh Allah Swt. Dari sisi orang yang berhutang
                             (muqtarid),  diperbolehkan  berhutang  untuk  hal-hal  yang  bermanfaat  dalam
                             memenuhi  kebutuhan  hidupnya  dan  mengembalikan  pinjaman  dengan  jumlah

                             yang sama.

                         b.  Hadis Rasullullah Saw.
                                                     ً  َّ                   َّ  ْ   َّ   ً  ْ     ً ْ      ْ    ْ   ْ
                                        )ﻪﺟاﻣ ﻦبا ﻩاور(     ةرﻣ اهتﻗﺪﺼﻛ ناك لّإ نيترﻣ اﺿرﻗ اﻤﻠﺴﻣ ضرﻀﻳ ﻢﻠﺴﻣ ﻦﻣ اﻣ



                                                                                                ٍ


                             Artinya:  “Tidak  ada  seorang  muslim  yang  memberi  hutang  kepada  seorang
                             muslim  dua  kali  kecuali  seolah-olah  dia  telah  bersedekah  kepadanya  satu
                             kali.” (HR. Ibnu Majah).
               104 FIKIH MADRASAH TSANAWIYAH KELAS IX
   115   116   117   118   119   120   121   122   123   124   125