Page 147 - FIKIH_MTs_KELAS_ IX_KSKK_2020
P. 147

manfaat yang tidak haram, maka tidak boleh menyewa barang-barang yang diharamkan

                     menurut syariat.

                 2.  Macam-macam Ijarah

                     Ijarah terbagi menjadi dua:
                     1.  Ijarat ala al-manafi’

                         Yaitu ijarah  yang  objek  akadnya  adalah

                         manfaat,  seperti  menyewakan  rumah  untuk
                                                                                 Sumber: islam.nu.or.id
                         ditempati,  mobil  untuk  dikendarai,  baju  untuk
                         dipakai, dan sebagainya.

                     2.  Ijarat ala al-mal

                         Yaitu ijarah yang  objek  akadnya  jasa  atau
                         pekerjaan,  seperti  membangun  gedung  atau

                         menjahit     pakaian.    Oleh    karena     itu,
                                                                                 Sumber: pinteres.com
                         pembahasannya terkait pekerjaan karyawan.

                         Ijarah menurut ulama Fikih hukumnya boleh (mubah) apabila jenis pekerjaan itu
                         jelas, seperti buruh bangunan, tukang jahit, buruh pabrik atau tukang sepatu. Ijarah

                         ada yang bersifat pribadi, seperti menggaji seorang untuk menjadi pembantu rumah

                         tangga  dan  yang  ada  pula  yang  bersifat  serikat,  yaitu  perusahaan  yang  menggaji
                         karyawan yang bekerja di sana. Kedua bentuk ijarah dalam  pekerjaan ini menurut

                         ulama Fikih hukumnya boleh.

                 3.  Ijarat Ala al-Manafi’

                     a.  Dasar hukum ijarat ala al-manafi’
                         1)  Al-Qur’an



                                                                            ْ   ْ ْ ْ



                                       َّ
                              ْ
                                                                                           ْ   ْ
                                           ْ   َّ ْ
                                                                        ْ
                                                                                                  َّ     ْ


                                                           َّ   ُْ
                             ﻞﻤﺣ    ت   لّوأ ﻦﻛ نإو ﻦهيﻠﻋ اﻮﻘﻴﻀتﻟ ﻦهوراﻀت لّو ﻢﻛﺪﺟو ﻦﻣ ﻢتﻨﻜﺳ ﺚﻴﺣ ﻦﻣ ﻦهﻮﻨﻜﺳأ





                             ٍ







                                       ْ


                                                                      ْ

                                                                                                        ْ

                                                  َّ
                                ْ
                                                                 ْ
                                                                           َّ   ْ     ْ     َّ   َّ ْ
                                          َّ

                             ْ
                                                                   ْ
                                                          ْ
                                ﻢﻜﻨ   يب  اورﻤتأو  ﻦهرﻮﺟأ  ﻦهﻮتآﻓ  ﻢﻜﻟ  ﻦﻌﺿرأ  نإﻓ  ﻦهﻠﻤﺣ  ﻦﻌﻀﻳ  ىتﺣ  ﻦهيﻠﻋ  اﻮﻘﻔﻧأﻓ






                                                                                             ْ
                                                                          ْ     ْ
                                                                                                        ْ
                                                                                       ْ ْ

                                                                                                ٦ )   :قلاﻄﻟا( ىرﺧأ ﻪﻟ ﻊﺿرتﺴﻓ ﻢترﺳاﻌت نإو  ٍ فورﻌﻤب


                                    "
                            Artinya:  Tempatkanlah mereka (para isteri) di mana kamu bertempat tinggal
                            menurut  kemampuanmu  dan  janganlah  kamu  menyusahkan  mereka  untuk
                            menyempitkan (hati) mereka. Dan jika mereka (isteri-isteri yang sudah ditalaq)
                            itu  sedang  hamil,  maka  berikanlah  kepada  mereka  nafkahnya  hingga  mereka
                            bersalin,  kemudian  jika  mereka  menyusukan  (anak-anak)mu  untukmu  maka
                            berikanlah  kepada  mereka  upahnya,  dan  musyawarahkanlah  di  antara  kamu
                            (segala  sesuatu)  dengan  baik  dan  jika  kamu  menemui  kesulitan  maka
                            perempuan lain boleh menyusukan (anak itu) untuknya.”   (QS. At-Talaq [65]: 6).

                                                      FIKIH MADRASAH TSANAWIYAH KELAS IX 131
   142   143   144   145   146   147   148   149   150   151   152