Page 191 - FIKIH_MTs_KELAS_ IX_KSKK_2020
P. 191
1. Kewajiban kaum muslimin yang masih hidup terhadap jenazah ada dua jenis
yaitu kewajiban terhadap jenazah (memandikan, mengafani, menyalatkan
dan menguburkan) dan kewajiban yang berkaitan dengan harta jenazah.
2. Syarat jenazah wajib dimandikan adalah mayat itu orang Islam, anggota
badannya masih utuh atau sebagian, dan bukan mati syahid dalam
peperangan fi sabillah. Sedangkan jenazah yang tidak dapat dimandikan
karena sesuatu hal misalnya tenggelam, maka caranya cukup ditayamuni
sebagaimana tayamum untuk shalat.
3. Ketentuan mengafani jenazah adalah tiga lapis untuk jenazah laki-laki dan
lima lapis untuk jenazah perempuan. Kain kafan disun ahkan berwarna
putih.
4. Rukun shalat jenazah adalah niat, berdiri (bagi yang mampu), membaca
takbir empat kali, membaca al-Fatihah, membaca shalawat Nabi Saw.,
membaca doa untuk jenazah, dan membaca salam.
5. Larangan yang berhubungan dengan penguburan jenazah adalah menembok
kubur secara berlebihan, duduk dan bermain di atasnya dan mendirikan
bangunan rumah.
6. Ta’ziah adalah mengunjungi keluarga yang meninggal dan menghiburnya
dengan menganjurkan supaya mereka bersabar terhadap takdir Allah Swt.
dan mengharapkan pahala dari-Nya. Waktu ta’ziah, dimulai ketika
terjadinya kematian, baik sebelum maupun setelah mayit dikubur sehingga
meringankan kesedihan mereka.
7. Ziarah kubur bagi laki-laki hukumnya sunah atau dianjurkan, sedangkan
bagi wanita ziarah kubur hukumnya mubah atau diperbolehkan.
8. Ilmu waris adalah ilmu yang membahas tentang cara pembagian harta
warisan yang telah ditentukan dalam Al-Qur’an dan sunnah. Ilmu waris
disebut juga ilmu faraid, jama’ dari kata faridah artinya “bagian tertentu.”
9. Bagian waris yang sudah di tentukan dalam al-Qur’an adalah 1/2, 1/3, 1/4, 1/6,
1/8 dan 2/3.
10. Dalam pembagian waris, bagian laki-laki lebih besar dibandingkan
perempuan. Hal ini sesuai dengan tanggung jawabnya dalam keluarga.
FIKIH MADRASAH TSANAWIYAH KELAS IX 175