Page 186 - FIKIH_MTs_KELAS_ IX_KSKK_2020
P. 186

ْ     ْ
                                   ْ      ْ   ْ   ْ       ْ      ْ      ْ         ْ         ْ         ْ  ُْ         ْ    ْ
                               ﻂﻘﺴ    يو درﻔﻨﻳ ﻢﻟ اذ ا ضورﻔﻟا باحصأ ﻩاﻘبأ اﻣ ﺬﺧأﻳ وأ درﻔﻧا اذ ا لاﻤﻟا ﻞك ﺬﺧأﻳ ﻦﻣ ﻮه






                                                                              ْ
                                                                                                  ْ   ْ
                                                                                        ْ   ْ
                                                                                   ْ
                                                                          ْ
                                                                          ضورﻔﻟا باحصأ ﺪﻌب ئيﺷ ﻪﻟ ﻖبﻳ ﻢﻟ  اذ ا

                                                                                          ٍ
                             Artinya: “Asabah adalah orang yang mengambil seluruh harta warisan bila ia
                             mewarisi  seorang  diri,  atau  mengambil  apa  yang  disisakan  oleh  ahli  waris
                             yang  memiliki  Bbgian  pasti  bila  ia  mewarisi  tidak  seorang  diri,  dan  gugur
                             (tidak mendapat warisan) bila tidak ada sisa sedikitpun setelah diambil oleh
                             ahli waris yang memiliki bagian pasti.”

                             Golongan  ahli  waris  asabah  bisa  mendapatkan  warisan  dalam  dua  kondisi
                             yakni:
                              1)  Ketika  ia  menjadi  satu-satunya  ahli  waris  maka  ia  mendapatkan  semua
                                 harta warisan yang ada.
                              2)  Ketika  ia  menjadi  ahli  waris  bersama  dengan  ashabul  furud  (ahli  waris
                                 yang  memiliki  bagian  pasti)  maka  ia  mendapatkan  sisa  harta  warisan

                                 setelah dibagi kepada ashabul furud.

                             Bila  pada  kondisi  yang  kedua  ternyata  tidak  ada  harta  warisan  yang  tersisa
                             maka  ahli  waris  asabah  tidak  mendapatkan  apa-apa.  Dengan  penjelasan

                             tersebut, maka apabila di dalam pembagian waris terdapat ashabul furud dan

                             orang-orang  yang  menerima  asabah,  maka  yang  didahulukan  adalah  bagian
                             ashabul furud.

                         c.  Bagian-bagian ahli waris menurut hukum Islam adalah sebagai berikut:
                             1)  Seperdua (1/2)

                                a)  Seorang anak perempuan tunggal
                                b)  Seorang cucu perempuan dari anak laki-laki

                                c)  Suami (jika tidak ada anak)

                                d)  Seorang saudara perempuan kandung
                                e)  Seorang saudara perempuan seayah

                             2)  Sepertiga (1/3)
                                a)  Ibu (jika tidak ada anak)

                                b)  Dua orang saudara seibu
                             3)  Seperempat (1/4)

                                a)  Suami (jika ada anak)

                                b)  Istri (jika tidak ada anak)



               170 FIKIH MADRASAH TSANAWIYAH KELAS IX
   181   182   183   184   185   186   187   188   189   190   191