Page 185 - FIKIH_MTs_KELAS_ IX_KSKK_2020
P. 185

12)  Anak laki-laki paman sekandung.

                             13)  Anak laki-laki paman sebapak.
                             14)  Suami.

                             15)  Orang laki-laki yang memerdekakan mayit.

                             Jika ahli waris laki-laki ada semuanya, maka yang berhak menerima warisan

                             adalah bapak, anak laki-laki dan suami. Sedangkan Ashabul Furud dari pihak
                             perempuan berjumlah 10 orang, yaitu:

                             1)  Anak perempuan.
                             2)  Cucu perempuan dari anak laki-laki dan seterusnya ke bawah.

                             3)  Ibu.

                             4)  Ibu dari bapak.
                             5)  Ibu dari ibu.

                             6)  Saudara perempuan sekandung.
                             7)  Saudara perempuan sebapak.

                             8)  Saudara perempuan seibu.

                             9)  Istri.
                             10)  Orang perempuan yang memerdekakan mayit.

                             Jika ahli waris perempuan ada semuanya, maka yang berhak menerima warisan
                             adalah: anak perempuan, cucu perempuan dari anak laki-laki, ibu, isteri dan

                             saudara  perempuan  sekandung.  Jika  ahli  waris  laki-laki  dan  perempuan  ada

                             semuanya, maka yang berhak menerima warisan adalah bapak, ibu, anak laki-
                             laki, anak perempuan,  dan suami  atau  istri.  Adapun pembagian dalam harta

                             warisan terdiri 1/2, 1/3, 1/4, 1/6, 1/8, 2/3.
                         b.  Asabah

                             Dalam bahasa Arab kata “ Asabah” berarti kerabat seseorang dari pihak bapak.
                             Sedangkan  menurut  istilah  ahli  Fikih,  Asabah  adalah  ahli  waris  yang  tidak

                             disebutkan  banyaknya  bagian  di  dalam  al-Qur’an  dan  Sunnah  dengan  tegas,

                             seperti anak laki-laki, cucu laki-laki keturunan anak laki-laki, saudara kandung
                             laki-laki  dan  saudara  laki-laki  seayah,  dan  paman  (saudara  kandung  ayah).

                             Kekerabatan mereka sangat kuat dikarenakan berasal dari pihak ayah.
                             Dr.  Musthafa  Al-Khin  mendefinisikan  asabah  dalam  kitabnya  al-Fiqhul  al-

                             Manhaji sebagai berikut:



                                                      FIKIH MADRASAH TSANAWIYAH KELAS IX 169
   180   181   182   183   184   185   186   187   188   189   190