Page 5 - PPh Pasal 23
P. 5
dan dan Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak. Penghapusan Nomor Pokok
Wajib Pajak, Pengukuhan serta Pemotongan dan/atau Pemungutan, Penyetoran, dan
Pelaporan Pajak bagi Instansi Pemerintah
9. Keputusan Dirjen Pajak Nomor KEP-425/PJ/2019 tentang Penetapan Pemotong Pph
Pasal 23 dan/atau Pasal 26 yang Diharuskan Membuat Bukti Pemotongan dan
Diwajibkan Menyampaikan Spt Masa PPh Pasal 23 Dan/ atau Pasal 26 Berdasarkan
Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor Per-04/Pj/2017
Subjek PPh Pasal 23
penghasilan yang dipotong Pajak Penghasilan Pasal 23 adalah wajib pajak dalam negeri dan
bentuk usaha tetap.
Objek PPh Pasal 23
1. Dividen
Objek pajak dividen diatur dalam Pasal 4 ayat (1) huruf g Undang-Undang No 36
Tahun 2008, bahwa objek pajak penghasilan termasuk dividen, dengan nama dan dalam
bentuk apapun, termasuk dividen dari perusahaan asuransi kepada pemegang polis, dan
pembagian sisa hasil usaha koperasi.
2. Bunga (Ps 4 ayat (1) huruf f)
Objek pajak bunga diatur dalam Pasal 4 ayat (1) huruf f : “Bunga termasuk premium,
diskonto dan imbalan karena jaminan pengembalian utang”.
3. Royalti; dan
4. Hadiah, penghargaan, bonus,dan sejenisnya selain yang telah dipotong pajak
penghasilan Pasa 21 ayat (1) huruf e UU Pajak Penghasilan. Hadiah dan penghargaan
yang dipotong Pajak Penghasilan Pasal 23 adalah hadiah dan penghargaan dalam
bentuk apapun yang diterima atau diperoleh wajib pajak orang pribadi dalam negeri
berkenaan dengan suatu kegiatan yang diselenggarakan. Misal : olah-raga, keagamaan,
kesenian.Dalam hal wajib pajak yang menerima atau memperoleh penghasilan seperti
pada butir 1 dan butir 2 tidak memiliki NPWP, besarnya tarif pemotongan yaitu menjadi
lebih tinggi 100% dibanding tarif sebagai mana ditetapkan pada butir 1 dan butir 2.
2